kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / refleksi

Tahun kambing: Kerja dalam diam dominan di pasar khusus

oleh Ekuslie Goestiandi - Pengamat manajemen dan kepemimpinan Leslie Wexner, CEO L Brand


Kamis, 12 Februari 2015 / 13:42 WIB
Tahun kambing: Kerja dalam diam dominan di pasar khusus

Reporter: Ekuslie Goestiandi | Editor: tri.adi

Siapa tak kenal sosok Steve Jobs, yang bernama lengkap Steven Paul Jobs? Tokoh inovatif dunia tersebut memang telah meninggalkan kita pada 5 Oktober 2011 silam, namun karya-karyanya yang berlogo apel coak ini tetap digandrungi oleh banyak orang hingga saat ini.

Jobs dikenal sebagai sosok genius yang kharismatik, yang memiliki intelektualitas tajam sekaligus juga sensitivitas mendalam. Kecerdasan tersebut mengantar Jobs mencatatkan dirinya sebagai inovator bisnis tak tertandingi, yang berhasil mengantongi 300-an paten. Ini melampaui kampiun bisnis dunia lainnya.

Kepekaan selera menjadikan Jobs sebagai master-designer dari setiap produk Apple yang terkenal unik, eksotis dan keren (cool). Lihat saja, gaya Jobs saat meluncurkan setiap produk baru. Semua dipersiapkan dengan baik olehnya, semata-mata untuk menghadirkan citra Apple, sekaligus juga pantulan citra dirinya, yang berkelas dan elegan.

Dalam kalender China, Jobs yang lahir pada 24 Februari 1955, hadir dan berkiprah di muka bumi dalam naungan shio kambing, karakter tahun yang akan kita masuki terhitung sejak 19 Februari mendatang.

Dalam mitologi tentang astrologi China (yang dikenal dengan istilah Cap Jie Shio alias dua belas rasi bintang), kuda adalah hewan yang mengantri pada urutan ke-8. Kuda datang menyambangi Sidharta Buddha Gautama saat sedang bertapa untuk mencapai moksa atawa pencerahan.

Kambing dianggap sebagai shio berukuran sedang, yang lebih besar dari shio tikus ataupun kelinci, namun tidak sebesar naga ataupun harimau. Ukuran kambing yang sedang-sedang saja ini mencerminkan eksistensi hewan tersebut, yang tidak besar, megah, dan dise-gani, namun sekaligus juga tak ciut, minder dan dihantui rasa takut. Begitulah ciri kambing, yang tak menonjol di antara kawanan hewan, tapi tetap eksis dan terasa jelas.

Namun demikian, di antara 12 zodiak penanggalan China, shio kambing dianggap sebagai simbol feminitas yang lembut, ramah dan baik hati. Bahkan, shio kambing acapkali diibaratkan dengan sosok ibu yang berlimpah kasih sayang, yang tak ragu untuk memberi, bahkan tanpa harapan untuk dibalas kembali.

Astrologi China percaya bahwa dewi fortuna selalu tersenyum kepada shio kambing, karena mereka adalah makhluk yang polos, tulus dan baik hati. Mereka tak ragu untuk berderma kepada yang kekurangan, dan mengulurkan hartanya untuk membantu sesama yang tertimpa musibah.

 

Sosok-sosok hebat

Komunitas bisnis yang mengandung watak memburu untung, sesungguhnya juga tak kekurangan orang-orang yang suka berbagi, yang dikenal juga disebut filantropis. Salah satu pebisnis filantropis yang terkenal adalah Bill Gates.

Gates yang dikenal sebagai makhluk paling makmur di muka bumi, dengan nilai kekayaan lebih dari US$ 80 miliar, saat ini bahkan lebih dikenal sebagai seorang filantropis daripada pebisnis. Lewat yayasan yang didirikannya tahun 2000, Bill & Melinda Gates Foundation, Gates menjadi seorang pekerja sosial full-time yang mendonasikan banyak tenaga sekaligus dana kepada berbagai program pelayanan kesehatan dan pengentasan kemiskinan di sejumlah negara.

Hebatnya, Gates berhasil mengajak manusia kaya sejagat lainnya, Warren Buffett, terlibat dalam aksi filantropi yang dibangunnya, dengan harapan dapat menciptakan dampak kemanusiaan yang lebih luas. Entah kebetulan atau tidak, Bill Gates ternyata seumur dengan Steve Jobs, yang berarti juga bernaung di rasi astrologi yang sama, yakni shio kambing.

Saat bangsa kita memasuki tahun 2015, yang dinaungi Shio Kambing, tak banyak optimisme yang keluar dari mulut dan pena para pengamat. Gonjang-ganjing politik yang dirasakan bangsa ini saat merayakan pesta demokrasi pemilihan presiden lima tahunan baru saja berlalu. Pemerintahan anyar sudah menyingsingkan lengan baju untuk siap bekerja, bekerja dan bekerja.

Baru saja kita memulai kerja keras pembangunan bangsa di bawah rezim pemerintahan Jokowi-JK, beberapa bencana sudah mengiringi perjalanan di awal tahun. Longsor dan banjir menghadang di beberapa provinsi negeri ini. Ada lagi musibah penerbangan maskapai AirAsia yang menimpa saudara-saudara kita. Dan terakhir, tentunya sengketa antara institusi KPK dan kepolisian yang mengundang kekecewaan dan kegusaran publik secara luas.

Saatnya bagi kita untuk menunjukkan watak shio kambing di tahun yang baru, yakni makhluk yang tak hanya cakap bekerja, namun juga tulus berbagi: laksana Steve Jobs yang bekerja dengan kepekaan rasa dan ketajaman intelegensia, sekaligus seperti Bill Gates yang mau berbagi dengan kemuliaan hati.

Tiba-tiba saja, saya teringat dengan dua sosok hebat yang bekerja dan mengabdi dalam diam, yang memiliki hati yang peka, pikiran yang bernas sekaligus juga nawaitu tulus nan mulia, yakni demi kesejahteraan rakyat banyak. Sosok-sosok itu adalah Boediono (Wakil Presiden RI tahun 2009-2014) dan TP Rachmat (pengusaha pemilik Triputra Group), yang senantiasa bekerja dalam diam.

Bagi mereka, kontribusi kepada orang lain jauh lebih penting daripada eksistensi diri sendiri. Itulah hakikat dari shio kambing, yang eksis tidak melalui kegagahan penampilan pribadi, namun lewat sumbangsih kepada negeri. Entah kebetulan lagi atau tidak, Boediono dan TP Rachmat adalah tokoh-tokoh di republik ini yang lahir dalam naungan shio kambing.

Selamat memasuki tahun baru Imlek 2566, tahun kambing! Bekerja dalam diam, dengan penuh kepekaan rasa, ketajaman pikiran dan kemuliaan hati.



TERBARU

×