kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Huawei dan melesatnya inovasi Tiongkok

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar bisnis berbasis di California


Senin, 16 Februari 2015 / 13:27 WIB
Huawei dan melesatnya inovasi Tiongkok

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: tri.adi

Masyarakat saat ini telah mengenal pelbagai produk dari China. Produk-produk China tersebut dulunya dikenal dengan kualitas pas-pasan dan model yang biasa-biasa saja.

Aneka produk China ini, termasuk di antaranya produk telepon genggam, laptop, dan produk teknologi lainnya. Kini orang sudah mengenal merek Lenovo dan Huawei sebagai dua merek asal China yang telah mengglobal pesat.

Pendiri dan mantan Chief Executive Officer Ren Zhengfei mendirikan Huawei di tahun 1987 sebagai perusahaan manufaktur telepon switch, telecommunication networks, dan jasa konsultasi bidang telekomunikasi.

Modal awal perusahaan ini berasal dari dalam dan beberapa bank nasional. Kini, Huawei menjadi perusahaan manufaktur instrumen telekomunikasi terbesar di dunia, setelah mengakuisisi Ericsson pada 2012. Mereka memproduksi smartphone, komputer tablet, dan teknologi multimedia lainnya.

Kini, Huawei memiliki 140.000 pegawai dengan 46% di antaranya fokus di bidang riset dan pengembangan di 21 institusi yang didirikannya di China, Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Pakistan, Perancis, Jerman, Kolombia, Swedia, Irlandia, India, Rusia, dan Turki.

Pada 2013, bujet Huawei di bidang riset ini mencapai US$ 5 miliar. Produk-produk Huawei dijual di 140 negara dan mempunyai klien 45 operator telekomunikasi terbesar di dunia. Juga memegang 49.000 paten internasional.

Bahkan Huawei adalah merek China pertama yang termasuk dalam Top 100 Global Brands menurut Interbrand. Padahal, Huawei termasuk perusahaan yang tidak terlalu gencar mengiklankan dirinya, kecuali pada even tertentu.

Bandingkan dengan jumlah iklan merek-merek teknologi lainnya, seperti Samsung, Lenovo, dan Nokia. Promosi Huawei tidak terlalu banyak dijumpai. Namun sebagai merek internasional, Huawei kini sudah mengalahkan Lenovo yang sama-sama berasal dari China.

Apa rahasia sukses Huawei? Huawei berbisnis dengan mindset global dan multikultural, sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi informasi (TI) di Silicon Valley (California) dan Silicon Alley (New York City). Bahkan kantor pusatnya di Shenzen berarsitektur seperti universitas dan disebut sebagai kampus, seperti Google Campus di Mountain View, California, Amerika Serikat.

Mindset global ini mencakup pola pikir dalam lingkungan interaksi universal dan kultur perusahaan IT internasional. Tradisi penuh kreativitas dan gaya hidup para techno geek yang rileks dalam penampilan, namun keras dalam bekerja dan bermain, juga ditanamkan di Huawei. Misalnya, ruang kerja para karyawan dan karyawati TI menyediakan fasilitas tidur siang, memiliki fasilitas rekreasi, dan memberi ruang kreasi optimal.

Kultur global Huawei membebaskan gaya berkomunikasi lisan dan tertulis dengan menggunakan berbagai bahasa internasional. Bukankah bahasa merupakan masalah yang bisa dipecahkan dengan mudah?

Dengan membebaskan penggunaan bahasa komunikasi, program dan aplikasi penerjemahan banyak digunakan. Satu lagi ketrampilan yang bergulir secara sendirinya merupakan proses belajar alami.

Sebagai perusahaan global, Huawei menghormati aturan main internasional. Hal-hal universal, seperti elemen kualitas dijaga penuh.

Hukum dan kebijakan antar negara membentuk lingkungan bisnis yang diperhatikan. Walaupun beberapa benturan dalam konteks negara merupakan resiko bisnis yang dikenali.

Huawei dan Lenovo menunjukkan kehebatan dunia teknologi China yang kini sudah menggurita.

Menurut Forrester Research, Huawei mempunyai potensi luar biasa sepanjang menganut prinsip transparansi, fokus kepada produk-produk konsumen, dan meningkatkan pasar internasional. Saat ini, konsumen Huawei 40% dari China sendiri. Potensi pasar yang perlu dibidik berikutnya adalah Amerika Latin, setelah Afrika dan Asia Pasifik.

Tren aktivitas Carrier Network sekarang semakin berfokus pada software, tidak lagi hardware. Huawei sadar akan ini dan sedang meningkatkan pengembangan software. Untuk itu, Huawei telah menjadi anggota 130 badan standar industri, sehingga daya pengaruhnya dalam industri semakin meningkat.

Divisi chip silikon HiSilicon mencakup server, konfigurasi blade and rack untuk mendukung cloud computing, firewall, VPNs, deteksi intrusi dan berbagai manajemen keamanan lainnya.

Sebagaimana pembangunan di Negeri China yang telah direncanakan sejak seratus tahun yang lampau, Huawei juga mempunyai rencana-rencana jangka panjang. Ini merupakan kekuatan yang jarang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di negara-negara Barat. Gaya bisnis ala Tiongkok yang low-key alias dipandang remeh sebenarnya merupakan kekuatan besar dari Huawei.

Selamat datang Huawei dan para inovator China di dunia bisnis global.



TERBARU

×