kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Menghindari risiko ala Michael Burry

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional, berbasis di California dan aktif di blog JennieXue.com


Senin, 25 Mei 2015 / 13:34 WIB
Menghindari risiko ala Michael Burry

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: tri.adi

Anda mungkin tidak kenal wajahnya, namun ada kemungkinan Anda pernah mendengar nama besarnya yakni Michael Burry, seorang dokter, hedge fund, dan yang juga pendiri Scion Capital LLC

Laki-laki dengan Aspergers Syndrome ini dibesarkan di San Jose, Silicon Valley, sebelah selatan dari San Francisco. Ia dikenal sebagai seorang big short-seller terbesar dalam periode krisis subprime mortgage beberapa tahun lalu. Saat itu ia mampu mengeruk keuntungan sekitar US$ 1,5 miliar.

Meski demikian, Michael Burry merasa dirinya bukan seorang risk taker. Bahkan, ia mengaku seorang dengan kecenderungan risk avoider.

Seperti kita tahu, ia telah membuat analisis tentang meletusnya gelembung properti di Amerika Serikat pada tahun 2007. Analisis gelembung properti ini telah ia mulai sejak tahun 2003.

Pada masa itu suku bunga perbankan sangat rendah dan investasi sub-prime mulai menggila. Sebelum meletusnya gelembung ini, tidak ada satu pun investor subprime dan para investor Wall Street yang mau mendengarkan analisis Henry Paulson dan Michael Burry ini. Saat itu, mereka tergila-gila produk mortgage-backed securities (MBS) dan Credit Default Swap (CDS).

Euforia bisnis properti, kredit subprime, CDS, dan MBS sangat kental saat itu. Namun Michael Burry tidak termakan untuk ikut-ikutan fiesta ini.

Memang, black swan event seringkali muncul dalam dunia investasi. Walaupun sangat jarang terjadi, efeknya selalu kolosal. Kolapsnya ekonomi Amerika Serikat saat itu termasuk fenomena serupa. Uniknya, bagi seorang Burry, ini sudah bisa ia deteksi sejak lama.

Apakah Burry hanya sedang beruntung atau ia adalah salah satu dari investor paling cerdas di dunia?

Ia adalah seorang pengidap sindrom Asperger, salah satu gejala autis. Penderita sindrom ini memiliki kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.

Daya nalarnya bekerja sebagai orang luar. Dengan kata lain perspektif yang ia pakai dalam menjalani hidupnya seakan-akan berada dari luar pagar. Ini memberikan daya observasi dan objektivitas yang lebih tinggi, dan lebih baik dibandingkan dengan Anda dan saya. Ia selalu menganalisis apapun yang ada di sekitarnya.

Ketika ia menjalani internship sebagai dokter muda di Stanford University Hospital, ia tinggal di Silicon Valley yang sedang meriah dengan berbagai initial public offering (IPO). Burry pun mengenali gelembung dot-com dan gelembung properti yang bisa menjadi kesempatan luar biasa bagi investor seperti dirinya.

Michael Lewis, penulis "The Big Short", memuji riset Burry yang mendalam dan sekelas dengan analisis Warren Buffett. Ia menganalisis saham-saham yang overvalued dan undervalued. Ia memilih saham-saham yang undervalued dengan prinsip value investing. Ia pun mendirikan Scion Capital yang berinvestasi berdasarkan riset long-term value.

Gotham Capital pun menyatakan kekaguman mereka terhadap Burry dan ikut berinvestasi di Scion Capital. Dalam beberapa bulan ia mendapatkan dana kelolaan US$ 200 juta. Burry tetap bekerja sendiri dalam mengelola Scion Capital.

Di tahun pertama Scion, mereka mendapatkan growth sekitar 55%, padahal di saat yang sama indeks S&P turun 12%. Selama lima tahun, S&P turun 6,8%, sedangkan Scion justru naik 242%.

Pada 2003 ketika interest-only mortgage diperkenalkan, Burry telah mencium awal kolapsnya ekonomi Amerika Serikat. Ia memprediksi, para peminjam akan mengalami kesulitan membayar prinsipal utang, saat interest-only payment teaser period selesai, atau bahkan belum selesai.

Pertimbangan utamanya adalah penghasilan konsumen tetap, sehingga harga properti yang terus menanjak tiba di titik jenuh dan meletus. Apalagi ketika pertumbuhan ekonomi melambat.

Prediksinya tepat. Tahun 2007, piramida mortgage-backed securities kolaps berkeping-keping. Scion Capital pun menikmati US$ 1,5 miliar dan Burry sendiri mendapatkan US$ 100 juta. Para investornya yang setia menunggu sejak 2000 mendapatkan net gain 472%.

Burry sebenarnya bukanlah pemburu big short, ia adalah pemburu long short. Namun ia melakukan big short saat itu karena memang telah melihat kolaps ekonomi. Kini ia adalah investor tunggal tanpa hedge fund capital yang membelenggu.

Menghindari risiko adalah gaya investasi Burry yang melontarkan dirinya ke posisi investor hebat. Benchmark yang bagus bagi para investor lain.  Michael Burry memprediksi gelembung properti sejak tahun 2003.

 



TERBARU

×