kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / bigdata

Resolusi big data di tahun 2016

oleh Feris Thia - Founder of Lightora UMN Incubator


Senin, 04 Januari 2016 / 14:42 WIB
Resolusi big data di tahun 2016

Reporter: Feris Thia | Editor: tri.adi

Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan buat ekonomi Indonesia maupun global. Pertumbuhan ekonomi yang melambat telah banyak mempengaruhi aktivitas dunia usaha termasuk di dalamnya penundaan realisasi belanja korporasi.

Namun, dari interaksi penulis dengan berbagai kalangan dan temuan di lapangan ternyata banyak juga terjadi anomali. Beberapa usaha justru bertumbuh dengan baik dan jauh di atas rata-rata.

Strategi pemilihan brand dan sasaran pasar yang tepat, aktivitas penjualan yang agresif, strategi harga, dan lain-lain jadi beberapa alasan. Namun banyak pelaku bisnis juga melakukan hal-hal penting tersebut dan ternyata masih belum cukup mendapatkan momentum perbaikan.

Selain hoki ada satu hal yang paling berperan, yaitu kurangnya pemanfaatan data! Tahun ini, sudah saatnya mulai memanfaatkan aset data ini dengan berbagai teknologi yang ada yang dituangkan dengan rencana-rencana konkret. Berikut empat resolusi yang coba disarikan oleh penulis.


Perbaiki kualitas data
Data-data yang ada di perusahaan saat ini jarang sekali dalam keadaan yang berkualitas tinggi atau "bersih". Ini terjadi karena banyak faktor, selain karena human error, faktor kebutuhan bisnis yang cepat tidak bisa ditandingi oleh implementasi atau pengembangan sistem entri.

Perbaikan kualitas data bukan merupakan hal yang gampang dilakukan. Selain teknologi, faktor lain yang sangat berperan adalah metodologi, pengalaman dan ekspektasi.

Tidak mungkin data dapat dibersihkan 100%. Namun dengan siklus perbaikan yang terus menerus dan dibantu software yang sudah semakin cepat, tingkat kualitas data untuk mendapatkan analisa bisnis yang sangat baik tentu menjadi semakin dimungkinkan.


Membangun gudang data
Data yang tersebar di mana-mana dan tidak standar menjadi tantangan tersendiri ketika laporan bisnis secara menyeluruh harus dihasilkan. Dengan tingkat keahlian dan pengalaman yang berbeda dari tiap stakeholder, laporan yang dihasilkan dapat menjadi bias. Selain itu proses mendapatkan laporan ini biasanya memakan waktu yang cukup lama.

Data warehouse atau gudang data kemudian dilihat sebagai solusi. Dengan adanya data warehouse, bisnis akan mendapatkan single version of truth dari informasi dan lebih cepat didapatkan.


Implementasi data analytic berbasis cloud dan mobile
Implementasi solusi data analytic sebagai ujung bagi pemegang keputusan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Selain SDM, perkembangan alur analisis yang lebih efisien dan cerdas banyak terjadi di internet. Bahkan sistem penemuan pola dan rekomendasi bisnis secara otomatis adalah hal yang dianggap standar.

Untungnya, terdapat solusi cloud, kita dapat menyewa mesin cerdas pengolah data dari vendor terkenal dengan keamanan tinggi dan maintenance mudah. Hasil analisis juga dapat segera diakses melalui mobile.


Meningkatkan keterampilan SDM
Data akan selalu bertumbuh dalam jumlah dan variasi seiring perkembangan perusahaan. Untuk menjaga agar aset data selalu dapat dimanfaatkan oleh bisnis, maka SDM harus selalu diberi pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga dan mengolah data. Pelatihan, dan sharing internal menjadi investasi yang sudah tidak bisa ditunda lagi.



TERBARU

×