kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Portofolio Investasi

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Senin, 09 Januari 2017 / 16:49 WIB
Portofolio Investasi

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

 Pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak orang berkaitan dengan investasi umumnya adalah "Investasi apa yang bagus saat ini, deposito, obligasi, saham, emas, properti ?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang lebih sering tertuju kepada instrumennya, bukan kepada tujuan investasi. Jawaban atas pertanyaan tersebut belum tentu juga mudah.

Tidak salah memang bagi seseorang memfokuskan pada satu jenis instrumen investasi pada satu waktu tertentu dan berpindah dari satu instrumen ke instrumen lain dari waktu ke waktu. Namun, sejatinya ada pendekatan lain dalam berinvestasi dengan membentuk suatu portofolio investasi

Portofolio investasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa jenis instrumen dalam satu keranjang. Misalnya ada deposito perbankan, obligasi atau saham secara bersamaan. Atau bisa juga keranjang investasi seseorang berisi berbagai jenis reksadana. Tentu saja tetap membutuhkan pembagian. Berapa persentase penempatan ke masing-masing instrumen atau reksadana di dalam setiap portofolio yang dibentuk. Pembagian ini yang sering disebut sebagai alokasi aset portofolio.

Pembentukan portofolio investasi beserta persentase alokasi aset, sebaiknya dikaitkan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko sang investor. Ada tiga profil risiko investor, yakni konservatif, moderat dan agresif. Terkait profil ini sudah kita bahas sebelumnya.

Sebagai contoh begini, Pak Anton hendak menyiapkan dana investasi dengan dana awal sebesar Rp 100 juta, untuk tujuan sekolah anaknya dalam lima tahun ke depan. Taruh kata Pak Anton ini termasuk kategori investor yang moderat. Bagaimanakah portofolio investasi yang cocok untuk Pak Amin?

Salah satu model portofolio yang cocok untuk Pak Amin mungkin bisa seperti ini. Deposito perbankan atau reksa dana pasar uang sebesar 20%, obligasi (berjangka waktu lima tahun atau kurang) atau reksadana terproteksi atau pendapatan tetap dengan porsi sebesar 60 %; saham atau reksadana campuran atau saham 20%. Ini hanyalah salah satu contoh sebuah portofolio investasi bagi seorang investor.

Apa saja sebenarnya yang mendasari pilihan instrumen beserta pilihan alokasi aset dalam sebuah portofolio investasi? Akan kita bahas di tulisan berikutnya.



TERBARU

×