kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Disrupsi bisnis bunga A Better Florist

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar bisnis, berbasis di California


Senin, 08 Mei 2017 / 16:58 WIB
Disrupsi bisnis bunga A Better Florist

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Bisnis bunga termasuk salah satu jenis bisnis yang masih sangat mengandalkan metrik-metrik konvensional. Padahal, bisnis bunga ini cukup besar waste dan mark-up para middlemen. Syukurlah, era baru telah tiba.

Di Asia Tenggara, disrupsi bisnis ini dipelopori oleh ABetterFlorist.com. Toko bunga online paling high-tech di Asia Tenggara ini didirikan oleh Steve Feiner, yang pernah bekerja di Google di bagian e-commerce sales dan strategi bisnis.

Menurut observasinya, industri bunga termasuk yang paling tidak efisien. Bayangkan saja, bunga berpindah tangan beberapa kali di antara para middlemen, sebelum jatuh ke tangan konsumen setelah 10 hari hingga 16 hari kemudian. Belum lagi jika terjadi kesalahan stok, sehingga menimbulkan kekacauan.

Dalam sistem lama, kesegaran bunga tidak dapat ditawar. Di sisi lain, harga yang dibayarkan oleh konsumen sudah di-mark-up hingga berkali-kali. Juga bisa dipahami apabila karangan bunga diterima terlambat. Atau malah bunga hanya bertahan sebentar saja sebelum akhirnya layu dan mati.

Pasar global bunga senilai US$ 60 miliar dan pasar bunga Asia mencapai US$ 7 miliar. Sedangkan pasar Asia Tenggara mencapai US$ 2,5 miliar.

Angka-angka tersebut sangat menantang untuk didisrupsi. Jadilah mantan "Google-er" hijrah ke Negara Singa dan membuka ABetterFlorist.com. Mungkin Anda bertanya, bagaimana cara disrupsi industri bunga tersebut? Pertama, smile guaranteed. Ini adalah filosofi dasar.

Semua bergerak cepat, tepat, akurat, dan tanpa ragu. Artinya, dari pengumpulan leads untuk pemasangan targetted ads saja, sudah dilakukan dengan menggunakan analisis big data.

Sehingga perilaku dan ekspektasi konsumen tidak bergeser dari fakta. Penggunaan big data, aplikasi mutakhir dan delivery dalam satu jam melengkapi disrupsi ini.

Kedua, penyetokan bunga terbatas, sesuai analitiks data. Artinya, ada pembagian, hari-hari sepi dan hari-hari super ramai. Namun, seberapa ramaikah? Dua kalinya? Tiga? Lima kali?

Semua dapat diprediksi dengan tepat dari data yang terkumpul berdasarkan wilayah, tanggal-tanggal penting pribadi dan musim menikah berdasarkan kultur setempat. Juga pilihan jenis bunga dan model karangan bunga dibatasi yang paling populer saja.

Ketiga, pemesanan bunga oleh konsumen dilakukan secara online, sehingga lebih efisien dari segi biaya operasional. Berbagai program pengiriman bunga otomatis secara subscription juga ditawarkan, selain juga alert setiap tanggal-tanggal penting. Dengan demikian, para bapak tidak perlu khawatir lupa hari ulang tahun pernikahan, Hari Ibu dan lainnya.

Kempat, pengiriman bunga dilakukan ala Uber atau Go-Jek dengan delivery satu jam. Sehingga kesegaran bunga terjaga. Sebelum dan setelah bunga dikirimkan ke alamat tujuan, para petugas delivery akan mengambil foto terlebih dahulu. Setelah itu, foto tersebut dikirimkan via aplikasi kepada pengirim dan penerima bunga.

Dengan demikian, tidak ada komplain mengenai kok bunganya tidak secantik di foto. Dan pengirim bunga dapat tersenyum lega karena kekasih pasti bersuka hati menerimanya.

Kelima, stok bunga diimpor langsung darinursery bunga di Cameron Highlands, Malaysia. Dalam dua hari, bunga akan diterima oleh konsumen, sehingga kesegarannya dapat dijamin.

Tanpa para middlemen, harga jual ke konsumen dapat ditekan hingga angka 20%. Dengan penerapan strategi seperti itu, otomatis ABetterFlorist.com sangat kompetitif dibandingkan dengan toko-toko bunga konvensional.

Keenam, buket bunga dalam boks spesial. Ternyata bunga-bunga yang dikemas dalam boks juga memberi hidup baru bagi stok dalam kondisi tertentu dan stok berlebih yang dibeli dengan harga rendah dari para wholesaler.

Ini juga menurunkan biaya tenaga kerja yang merangkai bunga. Dalam tradisi potpourri Eropa, bunga-bunga dalam boks merupakan aromaterapi yang digemari, jadi memang telah mempunyai pasar tersendiri.

Tampaknya, semakin dalam teknologi memasuki kehidupan kita, era pasca-industri ini membuka demikian besar kesempatan bergerak dengan model-model bisnis disruptif. Dengan big data dan analitiks terukur, kesuksesan sudah hampir bisa dipastikan akan menghampiri. Kuncinya adalah mengenali data set apa yang dapat dipakai untuk suatu bisnis dan bagaimana mendapatkannya. Bisnis data driven belum menjadi bagian arus utama. Namun ini diperkirakan akan terjadi akselerasi.

Dapat diprediksikan dalam beberapa tahun ke depan, hampir semua lini bisnis menggunakan strategi disruptif. Mulailah menggunakan pola-pola pikir yang selaras. Siapa tahu Anda menemukan metode disrupsi. Dan metode itu bisa jadi pantas dimulai sekarang juga.



TERBARU

×