kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Motor penggerak Porsche

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar bisnis, berbasis di California


Senin, 05 Juni 2017 / 16:57 WIB
Motor penggerak Porsche

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Tahun 2016 merupakan tahun penting bagi perusahaan otomotif asal Jerman, Porsche. Mereka memecahkan rekor tahun sebelumnya sebesar 6%, memproduksi 237.778 unit dengan pendapatan 22,32 miliar Euro. Merek Porsche sendiri kini bernilai US$ 8,3 miliar.

Bersyukur atas prestasi ini, setiap pegawainya yang berjumlah 21.000 orang mendapatkan bonus sebesar 9.111. Ya, setiap pekerja, termasuk office boy dan tukang bersih-bersih. Filosofi sosialis egaliter ala Jerman sangat terasa.

Pasar Eropa, Amerika Serikat (AS) dan China sangat menentukan keberhasilan mereka. Seri Macan dan 718 Boxster ternyata laris manis.

Awal tahun 2008, Porsche meningkatkan saham mayoritas di Volkswagen Group dari 31% menjadi 50%. Strategi ini cukup dipuji, mengingat Jaquar, Ferrari dan Lamborghini diakuisisi oleh grup-grup otomotif besar.

Pertanyaannya, akuisisi VW Group oleh Porsche akan membawa efek apa bagi Porsche? Tidak banyak yang tahu, tim R&D Porsche yang terdiri dari 2.300 insinyur dan saintis tersebut dapat disewa perusahaan lain. Porsche Engineering Group (PEG) ini mempunyai keahlian beragam dengan klien berbagai industri. PEG adalah "senjata rahasia" Porsche yang dihargai dan dipercaya industri otomotif. Bahkan motor gede Harley Davidson juga didesain oleh PEG.

Para klien dapat memesan R&D kepada PEG. Mengingat kapasitas Porsche yang tidak sekolosal Toyota misalnya, para klien percaya bahwa segala rahasia teknologi yang dipegang tidak disalahgunakan. Jadi, selain menandatangani Non-Disclosure Agreement, kerahasiaan terjaga dengan kapasitas kompetitif terbatas Porsche.

Porsche sendiri berdiri tahun 1931 oleh Ferdinand Porsche, putranya dan menantu, yang merupakan ayahanda Chairman VW Ferdinand Piech. Porsche Engineering Office didirikan bukan sebagai automaker, tapi sebagai penjual desain dan jasa engineering kepada automaker. Jadilah PEG yang dikenal sekarang.

PEG inilah yang merancang desain VW Type 60 dan VW Beetle. Porsche mulai merancang desain VW di tahun 1930-an. Porsche sendiri mulai memproduksi otomotif di tahun 1948 dengan branded sports car Porsche 356. Porsche pernah menerima JD Power and Associates Award for Initial Quality Study di tahun 2006, 2007, dan 2008. Studi ini berdasarkan merek mobil yang paling sedikit masalah per 100 unit kendaraan. Bisa dimengerti, Porsche sangat bagus dalam kualitas, mengingat mereka mengeluarkan 12% dari omzet untuk kepentingan R&D, sedangkan rata-rata dalam industri hanya 4%-6%. Sebanyak 19% pegawai Porsche bekerja dalam R&D.

Namun perjalanan Porsche tidak selalu mulus. Tantangan di awal tahun 1990-an dialami ketika produksi gemuk dan tidak efisien. Saat itu, kondisi makro AS juga tidak mendukung, sehingga produksi turun dari 50.000 unit menjadi 14.000 unit. Bahkan mereka hampir mengalami pailit.

CEO baru Wendelin Wiedeking segera menerapkan lean manufacturing dan synchronized engineering. Sebelumnya, mereka menerapkan sistem, setiap individu menjalankan proses sendiri. Kini, semua unit berkolaborasi secara harmoni dan sinkron. Namun, metode ini tidak berjalan lama.

Para insinyur dan saintis di Porsche tampaknya sulit bekerja dalam suatu simfoni besar. Namun, sistem lean manufacturing tampaknya diterapkan di Toyota, Nissan dan BMW. Dan berhasil.

Langkah berikutnya, menawarkan produk-produk baru. Di tahun 2003, SUV Cayenne cukup berhasil sebagai kompetitor berbagai SUV urban populer. Jumlah unit menanjak dari 50.000 menjadi 75.000. Sebenarnya, Cayenne menggunakan frame yang sama dengan VW Touareg dan ini sempat menurunkan nilai saham Porsche.

Di tahun 2005, Porsche menelurkan Panamera, seri sedan luks kompetitor Mercedes, Aston Martin, dan Audi. Manufaktur Panamera di Jerman Timur dan diluncurkan tahun 2010.

Hingga hari ini, PEG masih inti model Bisnis Porsche. Dengan klausul "jika klien tidak menggunakan hasil riset dalam produk mereka, Porsche berhak menggunakannya" ini, Porsche memegang banyak teknologi terkini yang kelak dikembangkan.

Sebagai motor penggerak, PEG tidak hanya berharga bagi Porsche dan VW, tapi juga banyak perusahaan otomotif dan perusahaan pengangkat berat, seperti elevator, forklif, earthmover dan artificial knees. Ini memungkinkan PEG menerima 600 mahasiswa magang dan memberi beasiswa US$ 30 juta. Para alumni magang menjadi anggota network R&D kelas dunia yang berharga di masa depan. Porsche menjual produk secara B2C dan jasa riset secara B2B.

Model Bisnis Porsche memang tidak lazim, tapi dapat dipertimbangkan, sepanjang perjanjian Bisnis dipegang teguh dan kerahasiaan terjamin. Kuncinya kaderisasi sumber daya manusia yang terus-menerus tanpa jemu.



TERBARU

×