kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Filosofi Oswalds Mill Audio

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar bisnis, berbasis di California


Rabu, 23 Agustus 2017 / 09:00 WIB
Filosofi Oswalds Mill Audio

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Jika Anda pernah menikmati suara yang dipancarkan oleh sistem audio Bang & Olufsen, bagaimana dengan Oswalds Mill Audio (OMA)? Merek apa ini? Kok tidak pernah dengar, ya.

Mari kita berkenalan dengan outlier audio kelas teratas di dunia. Dengan harga jual US$ 300.000 per satu set audio, OMA bisa jadi adalah salah satu yang termahal.

Produk-produk OMA dikerjakan dengan sangat teliti, menggunakan tangan (handmade products). Sentuhan mekanis sangat minimal. Dengan kata lain, produk OMA tidak dikerjakan dengan robot otomatis, sebagaimana produk-produk teknologi modern pada umumnya.

Sejarah pendirian OMA sendiri terjadi secara organik, tanpa direncanakan, dan filosofis. Lulusan Hubungan Internasional dan Filsafat Politik Prince University bernama Jonathan Weiss berprofesi sebagai sutradara dan produser film, seperti adaptasi novel J.G. Ballard berjudul The Atrocity Exhibition.

Secara kebetulan ia diajak melihat-lihat properti di daerah perbukitan New York. Kawasan itu pernah digunakan sebagai tempat pemotongan dan pengolahan kayu bernama Oswald's Mill.

Pabrik kayu tersebut berdiri tahun 1800 oleh keluarga Oswald, yang bekerja dan tinggal di sana. Properti tersebut sangat, luas yaitu 10,000 kaki persegi atau 900 meter persegi, dengan empat lantai.

Properti serupa kini hanya ada delapan atau sembilan di Bavaria Seltan dan Swiss Utara. Oswald's Mill hanya satu-satunya di Amerika Serikat. Bangunan historis ini memanggil Weiss sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di sana. Mungkin inilah yang dinamakan panggilan hidup atau "insting bisnis."

Awalnya, Weiss masih belum bisa memastikan apa yang akan ia buat dengan properti kuno tersebut. Salah satu sahabatnya menyarankan ia agar bereksperimen dengan sistem audio, mengingat di sana tidak ada tetangga dan sangat luas. Temboknya sangat tebal, sehingga suara dari dalam tidak terdengar dari luar.

Dari bioskop-bioskop tua di New York City, mulailah ia kumpulkan speaker-speaker berbentuk tanduk (horn). Mulailah eksperimen dimulai dan berhasil.

Speaker berbentuk tanduk yang telah diadaptasi dengan teknologi modern buatan Weiss sangat efisien dan sensitif. Dengan sedikit tenaga listrik, suaranya sudah luar biasa.

Bagi para pecinta audio yang disebut audiophile, tipe tanduk yang sangat langka ini dihargai sangat tinggi. Dan sangat sulit dibeli di AS. Tipe ini dikenal sebagai amplifier single ended triode (SET).

Weiss mengadakan acara Oswaldmill Tube and Speaker Tasting setiap tahun, sehingga para audiophile dapat bertukar pikiran. Saat itu, speaker-speaker-nya belum dikomersialkan.

Dua sahabatnya membuat replika loudspeaker legendaris, RCA MI-1428B yang sudah tidak diproduksi sejak tahun 1939. Kembali ia terinspirasi melakukan sesuatu. Kali ini adalah memproduksi speaker andalan dengan bahan baku kayu-kayu khas negara bagian Pennsylvania, seperti black walnut, cherry dan ash.

Jadilah OMA didirikan dengan bantuan desain dari Paul del Hollander dari Belanda, Jonathan Knight dari Jepang, Cynthis van Elk sebagai fotografer dan desainer grafis, serta Justin Wagner seorang pendesain website. Oswald's Mill digunakan sebagai pabrik produksi sistem audio berkualitas sangat tinggi dan berharga tidak kalah tingginya.

Lokasi tersebut memang sangat ideal. Kesunyian total dari lingkungan sekitar memungkinkan tes suara tanpa distraksi dan disrupsi sama sekali.

Kelebihan utama OMA adalah desain tanduk konikal dengan sudut-sudut lurus. Sehingga gelombang suara tidak dideformasi oleh bentuk speaker. Speaker tersebut mencakup frekuensi 100Hz hingga 20kHz dengan dua subwoofer 21 in neodymium. Kompresornya Cogent DS1428 dan tanduknya terbuat dari kayu black walnut Pennsylvania, cherry atau ash. Untuk frekuensi tinggi, digunakan tanduk dari aloy aluminium.

Selain produknya yang super langka dan hanya untuk konsumsi para pehobi yang audiophile, OMA ini juga merupakan bukti gabungan dari filsafat akan keindahan sempurna, insting bisnis, dan eksekusi nan mendetail. Sungguh menarik bahwa seseorang dengan pola pikir filosofis, mampu menggabungkan spiritualitas dengan produk yang outlier, alias antitesis dari berbagai sistem audio modern yang produksi masal.

Musik, suara dan harmoni dapat dinikmati secara gratis di alam namun mempunyai harga tidak ternilai. Mungkin ini maksud dari pricing OMA yang seharga sebuah rumah di AS.

Weiss masih mengisi sendiri blog di https://oswaldsmillaudio.com. Sesuatu yang sangat langka bagi seorang founder dan chief executive officer (CEO).

Namun begitulah seorang filsuf yang berbisnis. Eksklusif dan kolosal, tapi rendah hati dan misterius.



TERBARU

×