kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Tabungan Sebagai Rekening Operasional

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Kamis, 24 Agustus 2017 / 08:10 WIB
Tabungan Sebagai Rekening Operasional

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Produk tabungan umumnya merupakan instrumen keuangan pertama yang dikenal dan digunakan oleh seseorang. Orangtua biasanya pertama kali mengajarkan anak-anaknya untuk membiasakan menabung, dengan memiliki tabungan dalam bentuk "celengan" di rumah. Baru kemudian dibukakan rekening tabungan khusus untuknya di bank.

Awalnya, ketika kebanyakan orang masih menerima gaji atau penghasilan secara tunai dan disimpan di rumah untuk membayar biaya-biaya kehidupan yang juga dilakukan secara tunai, maka jika ada uang yang "tersisa" akan dianggap sebagai tabungan. Uang yang tersisa ini lalu disimpan di bank dalam bentuk rekening tabungan.

Walau masih tetap bisa digunakan sebagai sarana untuk menabung, penggunaan tabungan sudah lebih bergeser sebagai wadah dari dana yang dialokasikan untuk melakukan transaksi berbagai macam pembayaran. Ini yang mungkin bisa disebut tabungan sebagai rekening operasional dalam konteks pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga.

Hampir semua produk tabungan saat ini sudah dilengkapi dengan kartu ATM untuk penarikan tunai di mesin ATM. Yang kadang, kartu tersebut berfungsi juga sebagai kartu debit. Penggunaan tabungan sebagai rekening operasional, antara lain untuk menerima gaji atau penghasilan juga melakukan pembayaran, sebetulnya akan membantu dalam "mengontrol" pengeluaran bulanan. Dengan semakin maraknya transaksi elektronik, penarikan dan pembayaran secara tunai makin lama bisa makin diminimalkan. Sehingga, sebagian besar pengeluaran akan tercatat di dalam rekening untuk bisa dievaluasi.

Penggunaan rekening tabungan untuk mengakumulasi dana sebagai simpanan yang diharapkan berkembang dalam kurun waktu tertentu, perlu memperhatikan jumlah saldo dan tingkat bunga yang diberikan oleh bank. Sebab, tingkat bunga atau imbal hasil yang diberikan bank umumnya semakin kecil untuk jumlah saldo yang semakin kecil pula.

Sebagai tempat penyimpanan dana untuk tujuan investasi, yang diharapkan dananya akan berkembang, mungkin perlu dipertimbangkan untuk menggunakan instrumen lain. Misalnya, deposito atau reksadana pasar uang. Penggunaan kedua instrumen ini jika tujuan investasinya bersifat jangka pendek.



TERBARU

×