Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita
Masih membahas produk tabungan, kali ini kita akan mengulas singkat tentang tabungan berjangka. Tabungan berjangka adalah produk tabungan yang setorannya dilakukan secara berkala (rutin bulanan), jumlah setorannya tetap dan jangka waktu setorannya sudah ditentukan, sesuai kebutuhan penabung dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bank penerbitnya.
Tabungan ini umumnya digunakan untuk tujuan tertentu dengan jumlah setoran yang (seharusnya) disesuaikan dengan target dana yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang diinginkan. Karena sifat setorannya tetap dan berkala, nasabah umumnya perlu memanfaatkan fasilitas auto debet dari rekening sumber dana, di mana dananya harus selalu cukup untuk didebet dan ditransfer ke rekening tabungan berjangka.
Nasabah tabungan berjangka perlu menentukan dan membuat semacam kontrak dengan bank, terkait kesanggupan jumlah setoran, tanggal setoran setiap bulannya dan jangka waktu setoran akan dilakukan. Nasabah perlu memahami bahwa tabungan jenis ini umumnya tidak memungkinkan penarikan dana kecuali di akhir masa (jangka waktu) yang disepakati.
Hal lain yang perlu diketahui adalah, apabila setoran berkala tidak dilakukan, misalnya karena gagal auto debet akibat dana di rekening sumber dana tidak mencukupi, maka kontrak tabungan berjangka bisa dihentikan dan saldo yang ada bisa ditarik oleh nasabah, setelah biaya-biaya terkait penutupan rekening dipenuhi.
Tabungan berjangka ini umumnya juga memberikan manfaat asuransi jiwa, yang jumlah pertanggungan dananya dikaitkan dengan besaran sisa setoran yang belum dilakukan, jika terjadi musibah kematian dari nasabah. Hal ini dimaksudkan agar jumlah dana yang direncanakan untuk tujuan tertentu tetap dapat dicapai.
Merencanakan dana pendidikan bagi buah hati bisa menjadi salah satu contoh pemanfaatan tabungan berjangka ini. Nasabah perlu juga melihat alternatif produk lain, jika rencana masa depannya masih berjangka panjang.
Kegunaan lain dari tabungan berjangka adalah untuk mengajari anak-anak dalam mengelola uang. Mereka didik merencanakan untuk sesuatu yang diinginkan atau kebutuhan masa depannya, dengan cara menabung secara disiplin.
