kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Kisah sukses Innisfree

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar, bisnis, berbasis di California


Kamis, 18 Januari 2018 / 08:05 WIB
Kisah sukses Innisfree

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Kosmetika asal Korea, Innisfree, menjual produk yang terbuat dari bahan-bahan alami. Innisfree dikenal sebagai salah satu merek paling dikenal di Asia, termasuk di China. Di pertengahan 2017, Innisfree berhasil mencapai penjualan sebesar KRW 1 juta atau US$ 880 juta per tahun.

Innisfree adalah produk asal Korea naturalis pertama yang membawakan tema-tema hijau, seperti sea water dan green tea dari Pulau Jeju. Holding company Amorepacific Group berada di ranking ketujuh dari 100 perusahaan kosmetika dan kecantikan oleh US Women's Wear Daily majalah industri fashion. Posisi ini naik 5 tingkat dari tahun lalu.

Amorepacific Group menghasilkan omzet US$ 5,6 miliar tahun lalu dari pasar domestik. Data ini saja telah melampaui LVMH dan Chanel. Lima merek unggulan mereka adalah Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Innisfree dan Etude House.

Bagaimana merek yang baru berdiri di tahun 2000 ini dapat mendominasi penjualan kosmetika alami di China dan Asia Tenggara?

Satu, mengkapitalisasi kultur K-Pop. Para penggemar drama TV Korea pasti kenal K-Pop. Mayoritas bermukim di Asia, jadilah Innisfree menargetkan China dan Asia Tenggara lebih dahulu sebelum memasuki pasar negara-negara maju seperti AS dan Eropa yang tidak begitu tergila-gila K-Pop.

Soft power K-Pop sangat terasa ketika produsen hendak menaklukkan pasar-pasar tertentu. Semakin tinggi soft power suatu negara dengan berbagai ekspor kultur mereka, semakin mudah penetrasi produk.

Dua, produk alami dan kontainer eco-friendly. Innisfree mengikuti tren ramah ekologi global dengan bahan-bahan alami yang ditanam di Jeju, Korea Selatan. Daerah pegunungan ini dikenal dengan iklim yang sejuk dan bebas dari kontaminasi polusi. Jeju juga merupakan pulau yang diproteksi oleh Unesco.

Bahkan kontainer produk-produknya pun terbuat dari bahan-bahan recycled yang tidak memberatkan lingkungan. Produk dan kontainer alami ini sangat menarik hati kalangan milenial yang merupakan generasi paling sadar dengan kondisi lingkungan.

Tiga, pematah mitos produk murahan. Kini produk-produk Amorepacific berhasil mematahkan mitos bahwa kosmetika Korea bermutu rendah dan hanya dijual di toko-toko murahan.

Innisfree memberi kesan Korea yang kenal kualitas, juga bertanggungjawab dan berbudaya tinggi.

Innisfree merupakan kompetitor Bodyshop, yang dikenal membidik pasar yang sama dengan produk-produk alami serupa. Filosofi kembali ke alam mereka juga mirip. Innisfree mematok harga lebih rendah daripada Bodyshop, sehingga ini menjadi selling point di Asia.

Empat, "Green Cafe" di dalam flagship store. Flagship store di Myeong-dong, Seoul mempunyai kafe hijau yang menyajikan pastry dan minuman. Konsep ini masih tergolong baru di Korea dan ini menjadi hit di antara para milenial.

Salah satu hiburan high-tech yang disuguhkan adalah bersepeda sambil ber-VR (virtual reality) ria ke pegunungan Jeju. Berbagai tanaman citrus juga menghiasi kafe hijau tersebut. Dekorasinya pun mempunyai nuansa minimalis yang mencerminkan clean products, tanpa melupakan nuansa high tech.

Lima, membidik China dan Asia Tenggara. Total lebih dari 300 gerai telah dibuka di Tiongkok, sejak penetrasi pertama tahun 2012. Salah satu flagship store di China terbaru adalah di Chengdu dengan luas area 327 meter persegi dan dihiasi dengan interior taman vertikal bernuansa Jeju.

Di Indonesia, produk-produk Innisfree dapat dijumpai di Central Park Mall dan Senayan City. Di Singapura, Innisfree mempunyai 11 gerai di berbagai mal. Gerai pertama di Vietnam juga telah dibuka tahun ini.

Segera, flagship di Manhattan, New York City segera dibuka dan diprediksikan akan berhasil menggaet pangsa pasar cukup besar.

Enam, lokasi manufaktur yang dekat dengan pasar. Lokasi manufaktur dan R&D akan ditambah di Malaysia pada tahun 2020. Tujuannya agar memperdekat jarak dengan pasar Asean, India, dan Timur Tengah. Penetrasi pasar-pasar baru masih akan terus dilakukan, seiring dengan semakin meningkatnya nilai merek Innisfree dan kesiapan pasar.

Tujuh, online marketing jitu. Penggunaan strategi online marketing Innisfree sangat tepat dan berhasil. Dengan jumlah impresi hashtag #innisfree yang mencapai 17,7 juta di Weibo dan masih terus membengkak, bisa diprediksikan keberhasilan penjualan.

Akhir kata, strategi bisnis dan pemasaran Innisfree dan Amorepacific Group sangat paralel dengan keinginan para milenial yang telah memegang market share penting. Kemampuan mereka dalam menggabungkan berbagai kekuatan produk-produk, alam, dan soft power kultur Korea sangat pantas untuk dipelajari dan menjadikan sebagai benchmark.



TERBARU

×