kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Indeks Saham

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Selasa, 10 Juli 2018 / 19:40 WIB
Indeks Saham

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Bagi banyak orang, naik turunnya indeks saham, yang tiap hari dipublikasikan, baik di media cetak, elektronik, ataupun media daring, sering menjadi pertanyaan. Apa itu indeks dan mengapa jadi berita harian di media, khususnya dalam konteks berita ekonomi atau investasi?

Semua bursa efek, di mana saham-saham perusahaan publik diperdagangkan, akan memiliki indeks saham yang jadi tolok ukur kinerja rata-rata dari seluruh saham yang diperdagangkan, atau indeks dari saham yang dikelompokkan dengan kriteria tertentu. Contoh, di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang konstituennya adalah seluruh saham yang diperdagangkan, serta Indeks LQ45 yang konstituennya adalah 45 saham yang salah satu kriterianya adalah berdasarkan likuiditas.

Bagi investor saham, indeks bisa jadi tolok ukur kinerja portofolio saham yang dimilikinya, baik berupa investasi secara langsung ataupun melalui reksadana. Contoh, sepanjang 1 Januari11 Mei 2018, IHSG turun sekitar 6,3%, maka angka tersebut merupakan representasi penurunan rata-rata dari seluruh saham yang ada di BEI pada kurun waktu yang sama.

Apa arti tolok ukur kinerja IHSG tersebut bagi investor saham? Artinya, jika investor memiliki portofolio saham atau reksadana saham yang nilainya turun +/- 6 % dalam kurun waktu yang sama, maka boleh dikatakan penurunan portofolio investor tersebut masih wajar dan sejalan dengan kondisi pasar saham secara umum. Dalam membandingkan kinerja terhadap suatu tolok ukur indeks, seringkali ada istilah kalah, jika kinerja portofolio investor lebih rendah dari tolok ukur indeks, atau menang jika kinerja portofolio investor lebih tinggi dari tolok ukur indeks.

Membandingkan kinerja portofolio yang dimiliki dengan kinerja tolok ukur kinerja suatu indeks memerlukan prasyarat berupa kesamaan jangka waktu.

Selain itu, ada baiknya jenis saham ataupun strategi yang dimiliki portofolio yang akan dibandingkan sesuai/sejalan dengan jenis atau kriteria dari pemilihan saham-saham yang menjadi konstituen indeks yang akan dijadikan sebagai pembanding kinerjanya.

Selain untuk membandingkan kinerja portofolio, indeks saham tertentu juga bisa digunakan sebagai dasar pemilihan saham ketika investor akan membentuk portofolio saham. Hal ini akan dibahas pada tulisan berikut.



TERBARU

×