kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Para Pengganti Manusia

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar, bisnis, berbasis di California


Rabu, 25 Juli 2018 / 17:33 WIB
Para Pengganti Manusia

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Kita telah tiba di era big data, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), robot, otomatisasi dan machine learning. Mereka telah masuk ke setiap segi kehidupan telah dimasukin mereka dan mereka akan menjadi bagian integral peradaban manusia.

Pada abad ke-19, sebanyak 80% pekerja Amerika Serikat (AS) bekerja di bidang agrikultur. Hari ini, hanya 2% bekerja di bidang yang sama.

Dua dekade lampau, mungkin hanya segelintir individu yang memiliki komputer dan telepon genggam. Hari ini, hampir setiap orang memiliki dan digunakan setiap hari.

Hal yang sama sedang terjadi saat ini. Otomatisasi akan menjadi bagian dari arus tengah hanya dalam beberapa tahun di muka.

Fenomena ini menggelisahkan jutaan orang. Akankah robot dan otomatisasi menggantikan pekerja manusia, sehingga kita kehilangan cara mencari nafkah? Jawabannya: Tidak.

Para pakar dan periset, seperti Malcolm Frank, Paul Roehrig, Ben Pring dan Forrester Research percaya, masa depan pekerjaan manusia tidak akan berkurang, tapi berbeda. Sebagaimana manusia di era sebelum revolusi industri mesin uap yang sangat manual, kehadiran mesin-mesin malah meningkatkan jumlah pekerjaan kerah putih dan kerah biru.

Teknologi mengubah cara kerja manusia. Seperti dulu ketika mesin ketik manual meraja. Saat itu setiap helai kerja perlu diketik satu per satu. Kini, hanya dengan sentuhan-sentuhan ringan di keyboard laptop, pekerjaan dapat diselesaikan. Ketika mesin faksimile masih digunakan, transmisi informasi dilakukan satu per satu. Kini, cukup dengan satu ketikan, email yang berisi format PDF dalam sekejap bisa tiba ke tempat tujuan.

Diprediksi dalam satu dekade ke depan, sebanyak 12% posisi akan diotomatisasi, sehingga 19 juta orang kehilangan pekerjaan. Yang menarik, ternyata sebanyak 21 juta pekerjaan baru akan diluncurkan.

Jadi, kuncinya adalah mengikuti permintaan pasar terkait pekerjaan pasca-otomatisasi. Jumlah pekerjaan sendiri nantinya tidak berkurang.

Otomatisasi hanya mengubah peran manusia dalam beraktivitas. Menurut Forrester Research, misalnya, robot akan banyak digunakan untuk aktivitas-aktivitas repetitif, sehingga manusia mempunyai waktu mengerjakan hal-hal lain yang lebih penting.

Contoh nyata, komputer tidak menggantikan otak manusia. Melainkan mempercepat proses kalkulasi seperti dalam menghitung dan mempermudah proses pengetikan naskah dibandingkan menggunakan mesin ketik kuno. Jadi, robotisasi dan otomatisasi sebaiknya tidak menjadi sumber kecemasan akan hilangnya pekerjaan manusia di masa depan.

Satu bukti lagi. Kini berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan komputer, analisis data dan aplikasi mobile semakin merajalela. Selain itu, para driver Go-Jek maupun Grab juga semakin menjamur. Keduanya adalah dua belah sisi dari otomatisasi.

Sebagai pebisnis, apa yang perlu Anda lakukan dalam berpartisipasi dalam era baru ini? Pertama, edukasi otomatisasi bagi diri dan tim. Pelajari otomatisasi yang langsung dapat Anda integrasikan ke dalam bisnis. Kenali setiap kemungkinan yang ada. Mulailah dari yang paling simpel dalam operasional hingga ke manufacturing.

Kedua, optimalkan otomatisasi. Eksekusikan otomatisasi setiap divisi seoptimal mungkin. Kelebihan dari penggunaan robot dan otomatisasi adalah akurasi dalam pelaksanaan, walaupun kesalahan bisa saja terjadi.

Ketiga, mengadopsi model bisnis hibrid. Salah satu contoh adopsi bisnis hibrid yang berhasil adalah proses ticketing dan check-in di bandar udara (bandara). Penanganan tangible hanya ketika check-in koper dan petugas yang membantu. Di beberapa bandara mancanegara, petugas terbatas untuk mengatasi masalah.

Keempat, adopsi data mining. Setiap aktivitas dapat dibagi atas beberapa titik data (data point).

Ini merupakan sumber informasi yang luar biasa. Segala sesuatu dapat terbaca dengan jelas, yakni apa, di mana, dari mana dan bagaimana.

Penggunaan dan analisis data sangat menentukan masa depan bisnis dan eksistensinya. Cukup banyak tools yang dapat digunakan untuk ini.

Kuncinya adalah memahami berbagai kemungkinan otomatisasi di dalam bisnis Anda. Ini adalah kesempatan langka untuk mengubah sistem agar efisiensi dan produktivitas meningkat.

Jika termasuk "old fashioned" alias kuno dan gaptek, mungkin Anda agak skeptis dengan revolusi industri yang datang sekarang ini. Sebaiknya denial tidak berlangsung lama.

Mengingat hanya mereka yang mampu mengikuti perkembangan zaman, menggunakan data dan otomatisasi yang dapat bertahan. Dan mereka juga bisa sukses di masa depan.



TERBARU

×