kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / wakeupcall

Mbok sabar toh...

oleh Satrio Utomo - Pengamat Pasar Modal


Selasa, 28 Agustus 2018 / 18:12 WIB
Mbok sabar toh...

Reporter: Satrio Utomo | Editor: hendrika.yunaprita

Siapa juara Piala Dunia? Prancis atau Kroasia? Anda yang membaca tulisan ini di Senin pagi, tentu sudah tahu jawabannya. Tapi, saat saya menulis artikel ini, semua masih prediksi.

Berbicara soal prediksi, terutama prediksi IHSG, terus terang saya sedang galau. Kenaikan IHSG pekan lalu sedikit di luar prediksi saya. Setelah IHSG mencapai titik terendah di bawah support 5.716, prediksi saya support IHSG ada di kisaran 5.400-5.500.

Tapi, alih-alih turun mencapai kisaran tersebut, IHSG hanya turun dengan intraday low di 5.557,56 sebelum kemudian mengalami rebound teknikal yang tak tanggung-tanggung. Resistance di 5.832 yang menjadi penentu ditembus seakan bukan level resistance kuat. Hal serupa juga terjadi pada resistance 5.891.

Tren naik jangka pendek pada IHSG baru berakhir jika IHSG hari ini gagal ditutup di atas support 5.908. Selama tidak tembus, mbok sabar toh! Kita lihat tren naik ini sampai di mana.

Satu hal yang memberi harapan bearish market sudah mendekati akhir adalah adanya aliran dana asing yang kembali masuk di pasar reguler. Dalam satu minggu kemarin, posisi net buy asing di pasar reguler sudah melewati Rp 1 triliun.

Sebagai informasi, di Januari lalu, setelah melepas habis posisi jangka pendek hingga sekitar Rp 30 triliun–Rp 35 triliun, dana asing sempat mengalir masuk sekitar Rp 3 triliun, sebelum kembali lanjut melepas posisi jangka panjangnya, dengan jumlah hampir mencapai Rp 50 triliun.

Dana asing memang terlihat mulai mengalir masuk, tapi kita masih harus melihat lebih lanjut, apakah ini berarti bearish market berakhir, atau hanya sekedar pemodal asing yang 'mengambil nafas' sebelum 'kembali menyelam'. Kita harus bersabar menunggu perkembangan dari apa yang dilakukan oleh investor asing.

Apakah bearish market ini sudah berakhir? 'Bacaan' kami dari kondisi bursa global, harga komoditas dan variabel lainnya terlihat masih bervariasi. Dow Jones Industrial (DJI) memang berhasil menembus level psikologis 25.000 pada penutupan hari Jumat kemarin. Tetapi, sebelum melewati resistance 25.402, kenaikan DJI belum bisa dianggap sinyal positif jangka menengah.

Ketidakjelasan kapan berakhirnya bearish market ini juga terlihat dari kurs rupiah terhadap dollar AS, yang masih belum juga memberi rasa aman. Akan tetapi, melihat grafik nilai tukar rupiah, sepertinya rupiah harus menguat hingga kurang dari Rp 13.800 untuk bisa memberikan sinyal positif jangka menengah.

Hati-hati juga di pasar obligasi. Saat ini, SUN tenor 10 tahun berada di sekitar level 7,5. SUN tenor 10 tahun sempat mencapai titik terendah di 6,0% Januari kemarin, level terendah pasca pemberian investment grade oleh S&P. Tapi, krisis nilai tukar yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah membuat SUN tenor 10 tahun naik hingga 8% di akhir minggu bulan lalu.

Tapi SUN tenor 10 tahun juga belum bisa kembali ke kisaran 6,0%–6,8 %. SUN tenor 10 tahun harus mematahkan support di 6,9% dulu. Tidak bisa terburu-buru.

Bagaimana dengan harga komoditas? Kabar baiknya hanya datang dari harga batubara, yang terlihat terus menguat sebagai akibat dari kuatnya permintaan dari China, karena adanya suhu panas yang tengah melanda negara tersebut. Harga komoditas yang lain terlihat cenderung bergerak turun.

Harga minyak WTI memang masih terlihat berada di harga tinggi, di atas harga US$ 70. Tapi trennya sudah berupa tren turun jangka pendek, dengan support di kisaran US$ 65–US$ 67.

Harga CPO Malaysia juga terlihat sedang bersiap untuk mengalami penurunan tajam. Setelah gagal bertahan di atas support kuat di RM 2.300, yang sudah bertahan semenjak awal 2016, harga CPO terlihat membuka potensi koreksi hingga di bawah level psikologis RM 2.000 per ton.

Apakah ini berarti Perang Dagang Indonesia melawan Eropa bakal terus memanas? Atau koreksi harga CPO tersebut menunjukkan ketidakmampuan Kementrian Perdagangan dalam Perang Dagang melawan Eropa? Mbok Sabar toh! Ayo kita tunggu perkembangannya.

Anda memiliki posisi pada Bitcoin? Pattern teknikalnya juga jelek. Sepertinya bakal ada potensi terjadinya 'kejatuhan harga' yang cukup besar.

Jadi, apakah bearish market segera berakhir? Mbok Sabar toh... Presiden Jokowi saja memberi jawaban itu terhadap orang-orang yang mengejarnya dengan pertanyaan siapa yang akan menjadi Wapres pilihannya. Saya juga memberikan jawaban yang sama: Mbok Sabar toh... Kita harus menunggu tanda-tanda berakhirnya bearish market. Dalam kasus IHSG, kita harus menunggu IHSG menembus resistance 6.116.

Happy trading!

 

Telah dimuat di Harian KONTAN, 16 Juli 2018



TERBARU

×