kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / wakeupcall

Manfaat Kontrak Berjangka

oleh Lukas Setia Atmaja - Lukas Setia Atmaja, Center For Finance And Investment Research Prasetya Mulya Business School


Rabu, 03 Desember 2014 / 11:48 WIB
Manfaat Kontrak Berjangka

Reporter: Lukas Setia Atmaja | Editor: cipta.wahyana

SALAH satu instrumen yang sering digunakan dalam kasus investasi bodong adalah kontrak berjangka alias kontrak futures. Pada dasarnya, kontrak berjangka bertujuan untuk mengurangi risiko alias lindung nilai (hedging). Tapi pada praktiknya, bisa digunakan untuk aksi spekulasi bahkan penipuan.

Pasar kontrak futures telah ada pada abad pertengahan di Eropa. Pasar ini berkembang karena kebutuhan para petani dan pedagang untuk mengurangi risiko akibat fluktuasi pertanian. Sebagai ilustrasi, petani sering tidak tahu apa yang akan terjadi dengan harga komoditasnya saat panen. Jika panen berhasil, harga akan turun. Tapi jika ada kegagalan panen, harga akan naik.

Untuk mengurangi risiko atau kerugian akibat fluktuasi harga, dibuat perjanjian atau kontrak jual-beli komoditas pada harga yang telah ditentukan saat ini, meskipun penyerahan barang baru terjadi di masa mendatang.

Beberapa pasar yang memperjualbelikan kontrak futures adalah Chicago Board of Trade (CBOT), Chicago Mercantile Exchange, New York Futures Exchange (NYFE), London International Financial Futures (LIFFE), Toronto Futures Exchange (TFE) serta The Singapore International Monetary Exchange (SIMEX). Di Indonesia, kontrak berjangka komoditas terdapat di Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange).

Ilustrasi berikut menjelaskan bagaimana mekanisme terjadinya suatu kontrak futures. Misalnya, pada bulan Maret seorang investor menghubungi pialang (broker) untuk membuat kontrak membeli 5.000 ton jagung pengiriman bulan Juli.

Pada saat yang sama, investor lain memberi instruksi ke pialang menjual 5.000 ton jagung pengiriman bulan Juli. Instruksi ini akan segera sampai pada trader di lantai bursa. Kedua trader bertemu dan transaksi akan terjadi jika jumlah, harga dan waktu pengiriman jagung disepakati bersama.

Investor yang membeli jagung secara futures disebut melakukan long futures (long future position). Sedangkan investor yang menjual jagung secara futures disebut melakukan short futures (short futures position). Harga yang disepakati disebut futures price. Harga futures sebagaimana harga barang lain, ditentukan penawaran dan permintaan.

Jika investor memperjualbelikan aktiva riil secara futures, kontaknya disebut commodity futures contracts. Jika aktiva finandial yang diperjualbelikan secara futures, kontraknya disebut financial futures contracts. Pada praktiknya, kontrak-kontrak tersebut sering disebut commodity futures dan financial futures saja.

Saat ini, commodity futures maupun financial futures masih banyak digunakan untuk kepentingan hedging. Ilustrasi berikut memperlihatkan bagaimana kontrak futures digunakan untuk hedging.

Misalnya, perusahaan A di AS membayar impor mesin dari Inggris sebesar 1 juta di September. Nilai tukar saat ini US$ 1,6920 per poundsterling dan harga kontrak futures poundsterling Inggris penyerahan September US$ 1,6850 per poundsterling.

Perusahaan dapat melakukan hedging dengan membeli 1 juta secara futures penyerahan September. Dengan kontrak ini, perusahaan dapat memastikan jumlah dollar untuk membayar impor mesin tersebut di September adalah US$ 1,685 juta. Apapun yang terjadi dengan nilai tukar dollar dan poundsterling, perusahaan mendapat kepastian untuk membeli 1 juta di harga 1,6850.

Lalu ada perusahaan B di AS yang baru saja mengekspor gandum ke Inggris secara kredit dan dalam mata uang poundsterling. Ekspor seharga 3 juta ini akan dibayar di September.

Jika pada September poundsterling melemah terhadap dollar, perusahaan akan menderita kerugian karena pada saat itu jika 3 juta yang diterima ditukar dollar, ia akan menerima lebih sedikit dollar. Hal yang sebaliknya terjadi jika poundsterling menguat terhadap dollar. Untuk menghilangkan risiko kerugian akibat melemahnya poundsterling terhadap dollar di bulan September, perusahaan dapat melakukan hedging dengan menjual 3 juta penyerahan bulan September.

Jika futures price penyerahan bulan September adalah US$ 1,6850 per kontrak futures ini memberi kepastian, pada bulan September, berapapun nilai tukar poundsterling terhadap dollar, perusahaan dapat menjual 3 juta yang ia terima dari importir Inggris di harga 1,6850 dan menerima 3 juta dikali 1,6850 =US$ 5,055 juta.

Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan, dengan kontrak futures jumlah uang yang akan diterima atau dibayar di masa mendatang menjadi pasti. Namun, kepastian ini menyebabkan investor tak dapat menikmati keuntungan sebesar yang dinikmati oleh investor yang tak melakukan hedging, jika kondisi pasar kontrak futures selalu lebih baik dari kondisi tanpa hedging.



TERBARU

×