kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Persiapkan pensiun sejak dini

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 07 April 2015 / 13:20 WIB
Persiapkan pensiun sejak dini

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi

Pernahkah Anda ditanya atasan atau rekan kerja kapan sebaiknya mempersiapkan pensiun? Apa jawaban Anda? Boleh jadi jawaban umumnya adalah, "Nanti jika sudah usia 50-an".

Masyarakat kita belum menyadari pentingnya mempersiapkan pensiun sedini mungkin. Perusahaan pun sedikit yang mengingatkan karyawannya. Terbukti program persiapan pensiun hampir selalu tertuju bagi karyawan yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Mengapa fenomena di atas terjadi?

Pertama, banyak pekerja yang tak sadar dan menghitung biaya hidup kelak saat masa pensiun datang. Inflasi pun diabaikan. Sebagai ilustrasi, jika Anda kini berumur 35 tahun dengan biaya hidup Rp 10 juta saban bulan, saat pensiun di usia 55 tahun berbekal inflasi 6% per tahun, menyebabkan biaya hidup Anda kelak di saat pensiun menjadi Rp 32 juta per bulan.


Kedua, banyak pekerja tidak menyadari, dana pensiun yang diterima baik dalam bentuk pensiun bulanan atau uang pesangon yang diterima sekaligus, jauh di bawah penghasilan saat masih aktif bekerja. Semisal Anda menerima pesangon senilai Rp 2 miliar. Berapa lama uang itu akan habis jika kebutuhan mencapai Rp 32 juta per bulan? Walau dana Rp 2 miliar itu "sempat" didepositokan, bunga deposito tak akan menutup biaya hidup, akibatnya pokok atau modal awalnya akan berkurang. Maka, dana pesangon tadi akan habis dalam waktu lima tahun tiga bulan setelah pensiun.

Dengan ilustrasi di atas, apakah Anda tergerak mulai menghitung dan bertanya, berapa besar dana pensiun yang akan Anda terima kelak dari perusahaan?

Jika perusahaan Anda memberikan manfaat dana pensiun, Anda perlu tahu dan berhitung, berapa iuran pensiun yang diberikan perusahaan dan yang sudah Anda tambahkan? Lalu, berapa nominal yang akan Anda terima saat pensiun nanti?

Hitung juga kebutuhan hidup setelah pensiun, dengan standar dan gaya hidup yang Anda inginkan? Adakah selisih (gap) antara kebutuhan dan penghasilan? Jika ada, bagaimana menutup selisih tersebut?

Ilustrasi di atas akan mengubah persepsi Anda tentang kapan mempersiapkan pensiun. Rencanakan dan mulailah persiapan pensiun sekarang juga!



TERBARU

×