kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Manajemen waktu dan glazomania

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur, pengajar bisnis berbasis di California, aktif di blog JennieXue.com


Senin, 22 Juni 2015 / 10:00 WIB
Manajemen waktu dan glazomania

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: tri.adi

Manajemen waktu memang bukan perkara gampang. Apalagi jika menghadapi situasi kemacetan di kota-kota besar Indonesia. Belum lagi penyakit jam karet yang masih diidap oleh beberapa orang.

Inti dari manajemen waktu adalah skala prioritas dan efektivitas kerja. Juga meminimalkan stres.

Glazomania adalah suatu kondisi seseorang yang menggemari penggunaan list alias daftar. Demikian menurut Dictionary.com. Dan ternyata konsep ini sudah lama digunakan untuk mempermudah mengingat dan judul-judul buku dan artikel.

Menggunakan list atau daftar sebagai checklist, to-do list, rundown list, dan organizing list, sangat memudahkan kita untuk fokus. Dalam kuliah maupun presentasi, poin-poin biasanya disampaikan dalam bentuk nomor urut 1, 2, 3, dan seterusnya maupun tanda bulatan atau strip.

Mengubah satu kebiasaan kecil ini kedengarannya sepele. Padahal mempercepat eksekusi dan memberikan rasa percaya diri karena tahu apa yang perlu dijalankan selanjutnya. Membuat list juga membangun kebiasaan untuk berpikir satu langkah demi satu langkah. Menurut Paula Rizzo pendiri Listproducer.com. list semacam peta yang mengarahkan dan mengisi setiap jam, menit, dan detik,

Waktu dan sumber daya bisa dihemat. Bagi yang terbiasa dengan berpikir dan melampaui tahapan-tahapan secepat kilat, sekarang adalah waktu yang tepat untuk lebih fokus dari awal hingga akhir.

Menurut Dr. Gail Matthews, membuat list juga membantu menghilangkan kegelisahan. Karena apa yang kita tuliskan akan dipakai sebagai pegangan sehingga poin-poin penting tidak terlupakan.

Menuliskan list juga membantu daya ingat dan daya analisa karena setiap poin yang dicatat telah dipikirkan terlebih dahulu. Dengan demikian rasa percaya diri juga semakin tinggi karena pikiran terorganisir dengan baik serta tidak perlu membuang-buang waktu untuk mengingat-ingat.

Perasaan negatif yang disebabkan oleh ketidaksiapan bisa berkurang. Dan ini sendiri sudah merupakan suatu kemenangan. Menurut studi psikologi, perasaan positif sendiri merupakan pemicu produktivitas dan kreativitas.

World Health Organization (WHO) pernah menyarankan agar rumah sakit di seluruh dunia untuk menggunakan checklist dalam prosedur kesehatan, termasuk ketika melakukan pembedahan. Hasilnya kesalahan bisa menurun sebesar 36%.

Standard Operating Procedure (SOP) yang dikenal dalam dunia industri merupakan list yang mendetil. Dan SOP merupakan basis dari segala macam standar industri, termasuk ISO.

Dalam mengambil keputusan apapun, pro dan kontra list sangat membantu. Setiap poin bisa diberikan nilai tertentu yang tergantung dari kualitas kepentingan. Proses berpikir ini mungkin dianggap sepele dan sederhana, padahal hasilnya bisa sangat luar biasa. Keputusan bisa diambil dengan mempertimbangkan segi-segi yang telah dipertimbangkan lebih dulu.

Avelist.com memberikan rumah digital bagi list-list Anda. Mylifelist.org membantu pencapaian gol-gol dalam hidup yang dituangkan dalam bentuk list. Individu pengguna list 33% lebih besar kemungkinannya dalam mencapai tujuan.

Bagi Anda yang belum terbiasa mengorganisasi, mulailah sebuah to-do list untuk satu hari. Setiap hari. Lantas buatlah list pencapaian, misalnya 10 negara yang ingin Anda kukunjungi, 10 restoran baru untuk dicoba, 10 teman lama untuk dikontak, dan 10 buku untuk dibaca tahun Ini.

Setelah terbiasa dengan list untuk diri sendiri, buatkan list untuk keluarga dan tim di kantor. Letakkan list di tempat umum yang mudah dijangkau. Lalu coretlah setiap poin yang telah dicapai. Satu hal lagi yang tidak perlu dipikirkan.

Membiasakan diri menuliskan list berarti melatih berpikir secara disiplin dan terfokus. Produktivitas dan efisiensi kerja meningkat dengan sendirinya. Kebiasaan membuat list di tempat kerja memberi struktur dan membuat sistem yang dapat berjalan secara sendirinya, apabila telah terinternalisasi.

Silakan dicoba. Sesuatu yang sederhana bisa saja menjadi katalis sesuatu yang luar biasa. Telah dibuktikan oleh WHO di dunia medis yang rendah toleransi terhadap kesalahan.



TERBARU

×