Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi
Banyak pribadi atau keluarga yang memiliki usaha mikro mulai dari rumah. Usaha mikro seperti membuat dan berjualan kue, membuka warung, berjualan pulsa, les privat, menyewakan kamar kos, point of sales untuk jasa pengiriman atau penjualan tiket perjalanan dan usaha rumahan lainnya.
Memang pada umumnya usaha rumahan ini bisa dilakukan jika salah satu pasangan suami atau istri bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan, sementara pasangan lainnya yang akan menjalankan usaha di rumah. Namun tidak seharusnya hal ini menjadi kendala, jika memang ada ide yang menarik dan masih ada kerabat dekat yang bisa dipercaya untuk menjalankan usaha tersebut, walau suami dan istri keduanya bekerja.
Adanya usaha rumahan memiliki banyak dampak positif. Pertama, usaha ini akan memberi tambahan penghasilan, yang akan sangat membantu jika penghasilan utama suami atau istri tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Kedua, pemanfaatan aset yang belum termanfaatkan secara optimal. Aset bisa dalam bentuk dana, lokasi rumah, ruangan yang tidak produktif, ide dan kreativitas yang bisa disalurkan dan aset lain yang bisa menjadi modal awal untuk membuka usaha.
Ketiga, melatih daya juang seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak yang masih kecil. Seorang pengusaha sekecil apapun skala usahanya, dituntut memiliki karakter pekerja keras dan pantang menyerah jika usahanya ingin terus hidup dan berkembang. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini umumnya akan terdidik secara langsung atau tidak langsung untuk memiliki karakter itu. Kita bisa melihat, keturunan pengusaha umumnya juga menjadi pengusaha juga.
Memang, membuka usaha dan menjadi pengusaha memiliki risiko tinggi. Tapi, jika kita pelajari kisah sukses para pengusaha besar umumnya mereka memulai dari hal-hal kecil. Kesuksesan diraih justru didapat melalui banyak kegagalan, namun mereka selalu berusaha belajar dan bangkit kembali.
Pada akhirnya niat dan keputusan membuka usaha di rumah, harus dimulai dengan mempertanyakan ke diri sendiri: mengapa saya harus mulai membuka usaha? Jangan jawab pertanyaan itu sebelum kita berkeliling menemui mereka yang sudah memiliki usaha sendiri dan tanyakan kepada mereka mengapa mereka memiliki usaha?
