kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / bigdata

Ketika manajemen ketagihan

oleh Feris Thia - Praktisi Teknologi Big Data Universitas Multimedia Nusantara


Kamis, 09 Juli 2015 / 14:36 WIB
Ketika manajemen ketagihan

Reporter: Feris Thia | Editor: tri.adi

 
Salah satu sweet problem yang dihadapi penulis ketika memberikan pelatihan big data dan data mining adalah munculnya "ketagihan". Manajemen yang dulu kesulitan mendapatkan laporan dari berbagai divisi, sekarang bisa memperolehnya dengan cepat dan tanpa masalah berarti.

Tapi hal ini akan berujung pada membanjirnya permintaan tambahan laporan dan akhirnya menimbulkan masalah dan tantangan baru dari sisi manajemen kapasitas tim dan aset IT!

 

Big data, small team

Tahukah Anda bahwa pada 2014, LinkedInmedia sosial profesional terbesar dunia-mengeluarkan statistik bahwa job opening global dirajai lowongan big data. Nomor satu adalah data mining, kemudian business intelligence dan data engineering masing-masing pada urutan ketujuh dan kesebelas.

Statistik LinkedIn itu menggambarkan kebutuhan SDM yang besar, tapi tidak diimbangi oleh pasar kerja. Jarangnya talenta salah satunya disebabkan karena tidak ada kurikulum pendidikan tinggi dan pelatihan profesional untuk big data.

Selain itu, kurangnya pengalaman memahami proses bisnis dan menyediakan data yang relevan menjadikan area ini memiliki gap sangat besar dari sisi supply and demand. Situasi ini saya sebut dengan kondisi big data, Small Team.

 

Ada harga ada barang

Pada artikel minggu sebelumnya saya menulis bahwa di tengah kondisi ekonomi lesudan membeli lisensi bukanlah sebuah pilihantetaplah penting bagi manajemen perusahaan segera menerapkan solusi alternatif yaitu dengan free dan open source software (FOSS) yang sifatnya gratis. Nah, walau bagus untuk memulai tapi jangka panjang ada risiko dengan penggunaan FOSS. Risiko itu terkait manajemen, bukan solusi inti dari software tersebut.

FOSS bisa mulus jika Anda bisa membentuk tim IT yang fokus, jumlahnya cukup dan dapat mencari solusi sendiri jika ada masalah. Kurang berkembangnya ekosistem pemberi solusi, kecilnya komunitas pengguna dan dokumentasi yang tidak begitu jelas menjadikan faktor kesuksesan implementasi menjadi semakin kecil. Kondisi ini jarang Anda jumpai pada software berlisensi karena perusahaan pembuat software menyediakan bantuan lebih baik dari FOSS.

Lah, jika demikian kenapa saya encourage Anda untuk menerapkan FOSS jika berisiko jangka panjang? Karena nilai yang didapatkan perusahaan masih jauh lebih besar jika harus menunggu. Dan ketika Anda sudah siap menerapkan software berlisensi, produktivitas akan tetap tinggi dan perpindahan solusi bisa dilakukan cepat.

 

Solusi cloud

Bagaimana jika Anda ingin memanfaatkan teknologi big data tapi tidak memiliki tim IT? Para pembuat software terkemuka di dunia sudah menyadari itu dan membuat solusi layanan cloud atau software as a service (SaaS). Anda tak perlu menginvestasikan hardware, software dan tim yang besar, dan semua masalah manajemen yang telah disebut akan teratasi. Pembahasan hal ini akan saya ulas pada edisi minggu depan.

 

Kesimpulan

Manajemen yang sudah menerapkan big data biasanya menjadi ketagihan karena mendapat value yang tinggi. Perbaikan operasional bisnis menjadi mudah karena informasi tersedia komprehensif, cepat dan mudah diakses.

Dari tuntutan permintaan informasi yang semakin tinggi maka isu manajemen dari sisi kapasitas pengetahuan, jumlah tim, SDM, aset data dan aset software menjadi penting. Buatlah perencanaan teknologi big data sehingga bisa memberikan nilai tinggi dan bisa menjadi senjata dalam berkompetisi di pasar.

 



TERBARU

×