kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Neraca keuangan

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 11 Agustus 2015 / 13:01 WIB
Neraca keuangan

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi

Salah satu perencanaan penting ketika memulai mendirikan usaha sendiri adalah memperkirakan besar kebutuhan dana. Hal ini harus ditimbang setelah mengetahui jenis usaha, produk atau jasa yang ingin dijual.

Kebutuhan dana awal ini harus dirinci. Kebutuhan itu dapat berupa aset-aset tetap, misalnya rumah kos, peralatan atau mesin untuk produksi; biaya sewa ruang (baik kantor maupun tempat produksi); bisa juga pembelian bahan baku; gaji pegawai dan biaya administrasi; pembuatan sistem aplikasi dan lain sebagainya

Memiliki catatan mengenai besarnya kebutuhan dana awal yang berasal dari rincian kebutuhan tersebut merupakan langkah pertama membuat neraca keuangan usaha. neraca keuangan usaha ini diperlukan untuk memisahkan antara neraca keuangan pribadi atau keluarga, sehingga akan terpisah antara berbagai urusan usaha dan urusan-urusan rumah tangga. Bagi mereka yang belum memahami tentang bagaimana cara membuat neraca keuangan usaha yang sederhana, ada baiknya meminta bantuan anak, sanak saudara atau teman yang memahami tentang akuntansi dasar.

Kebutuhan dana untuk memulai usaha umumnya akan tercatat dalam neraca keuangan usaha sebagai aset atau aktiva yang menjadi faktor produksi dari usaha yang akan dijalankan. Sebagian lain berupa biaya akan tercatat dalam Laporan Laba Rugi ketika usaha tersebut sudah berjalan.

Nah, setelah semua perincian kebutuhan dicatat dan diketahui besar masing-masing dan besaran keseluruhan, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana mendanai kebutuhan di atas. Paling tidak ada dua cara memenuhinya. Pertama, melalui suntikan permodalan, baik sendiri atau cara berpatungan dengan saudara atau teman. Kedua, dengan cara berutang.

Neraca keuangan usaha terdiri dari dua kolom. Kolom di sisi kiri untuk mencatat aset atau aktiva. Kolom di kanan untuk mencatat kewajiban (utang) dan modal besarnya kebutuhan untuk menjalankan usaha akan dipenuhi oleh dana yang bersumber dari utang dan modal sendiri. Itu kenapa catatan keuangan itu disebut neraca keuangan, karena jumlah aktiva di kolom kiri akan selalu sama dengan penjumlahan utang dan modal di kolom sebelah kanan.



TERBARU

×