kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Dana darurat

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 01 September 2015 / 10:00 WIB
Dana darurat

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi

Kondisi perekonomian dan pasar keuangan yang sedang "gonjang-ganjing" memang mengkhawatirkan banyak pihak. Bukan hanya di dalam negeri namun hampir di seluruh dunia. Berbagai analisa, pendapat serta prediksi yang banyak disampaikan di media massa diharapkan justru membuat pelaku usaha tetap tenang dan berupaya melakukan keputusan yang rasional, bukan sebaliknya.

Kondisi seperti ini juga pantas dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali bahwa dunia usaha dan pasar investasi selalu memiliki risiko yang sebaiknya diantisipasi dan dimitigasi.

Salah satu mitigasi yang perlu dilakukan adalah kepemilikan dana darurat. Bagi pribadi dan keluarga, baik yang berperan sebagai pekerja, terlebih sebagai pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kepemilikan dana darurat yang umumnya berkisar tiga kali hingga 12 kali pengeluaran bulanan merupakan suatu keharusan. Mengapa?

Pertama, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja atau penurunan pendapatan dari usaha bagi pengusaha. Adanya dana darurat akan memberikan waktu paling tidak tiga bulan hingga 12 bulan ke depan bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan baru atau mengubah strategi/menunggu usaha yang dijalankan dapat pulih kembali, sementara biaya kebutuhan pokok keluarga dapat tetap terpenuhi.

Alasan kedua, dana darurat juga menghindarkan terganggunya rencana investasi bagi kebutuhan masa depan yang sedang berjalan karena adanya kebutuhan mendesak yang dipicu kondisi perekonomian yang sedang melemah.

Keterpaksaan menjual sebagian atau bahkan melikuidasi investasi (misalnya saham) dalam kondisi pasar yang sedang tertekan, selain mengganggu rencana investasi jangka panjang juga mungkin terpaksa merealisasikan kerugian. Padahal investasi ditujukan untuk jangka panjang, yang diharapkan akan kembali meningkat nilainya ketika terjadi pemulihan ekonomi, jika tidak terpaksa dilikuidasi saat ini. Mari kita tetap optimistis untuk terus bekerja dan berharap "badai pasti berlalu".

 

 



TERBARU

×