kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Pensiun dan reksadana

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 22 September 2015 / 10:10 WIB
Pensiun dan reksadana

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi

Ketika bicara tentang pensiun, biasanya yang tertarik membicarakan adalah para pekerja yang sudah berusia di atas 50 tahun. Mereka yang berusia di bawah itu belum tertarik. Padahal, persiapan pensiun dari sisi finansial, seharusnya dimulai sejak pertama kali seorang karyawan menerima gaji pertamanya. Mengapa persiapan finansial pensiun perlu begitu lama? Ada beberapa alasannya.

Pertama, karena biaya hidup setelah memasuki usia pensiun (umumnya 55 tahun di Indonesia) hingga mencapai usia harapan hidup sangatlah besar.

Kedua, manfaat pensiun yang diberikan oleh pemerintah atau perusahaan tempat bekerja sangat terbatas.

Ketiga, tingkat inflasi yang cukup tinggi. Jika tidak ada persiapan finansial tambahan, akan memperparah "jurang" atau "gap" antara dana pensiun yang dibutuhkan dan dana yang tersedia.

Bagaimana mengatasi berbagai "jurang" di atas? Ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Pertama, menyadarkan diri dengan menghitung besarnya kebutuhan masa pensiun dan mempersiapkan investasi dana pensiun sedini mungkin.

Kedua, mempersiapkan diri membangun "keahlian" (expertise) untuk tetap bekerja di perusahaan lain, menjadi pekerja mandiri atau menjadi pengusaha pascapensiun. Kunci dari solusi pertama adalah perencanaan keuangan dan investasi. Seorang pekerja, baik sendiri atau dibantu seorang financial planner dapat menghitung perkiraan besarnya kebutuhan biaya hidup dan dana yang harus dikumpulkan. Kemudian, menghitung berapa dana yang harus disisihkan dari penghasilan bulanan untuk diinvestasikan secara rutin.

Apa peran investasi dalam persiapan dana pensiun tambahan secara pribadi di atas? Besarnya dana yang harus disisihkan setiap bulan sangat bergantung dari pilihan investasinya. Semakin besar potensi imbal hasil dari instrumen yang dipilih, semakin kecil "beban" cicilan investasi yang harus disisihkan, begitu pula sebaliknya.

Nah, di sinilah peran reksadana, dengan keragaman jenisnya dapat menjadi salah satu produk yang bisa diramu untuk meraih hasil yang diharapkan. Investasi bulanan melalui reksadana juga relatif kecil, yang nilainya terjangkau oleh pekerja. Sudah saatnya, pekerja memanfaatkan reksadana untuk mempersiapkan kehidupan sejahtera di masa pensiun kelak.



TERBARU

×