kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Bisnis sosial

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 06 Oktober 2015 / 14:55 WIB
Bisnis sosial

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi

Ketika Anda berniat pertama kali ingin memiliki usaha atau menjadi pengusaha, pernahkah terpikir bahwa usaha yang akan dijalankan berharap juga memiliki dampak sosial? Memang membuka usaha itu sendiri saja sudah dipastikan akan berdampak sosial, paling tidak untuk membuka lapangan kerja, menjawab tantangan sempitnya kesempatan kerja di negara kita.

Bisnis sosial bisa memiliki banyak definisi atau pemaknaan. Bisnis sosial bisa diartikan sebagai usaha yang produk atau jasa yang dihasilkan memberikan dampak positif secara langsung atau menjadi solusi permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. Contohnya, usaha pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi energi.

Perlu diketahui bahwa bisnis sosial tidak selalu harus memiliki produk atau jasa yang secara langsung menjadi solusi permasalahan sosial, namun bisa juga mempekerjakan atau memberdayakan sekelompok masyarakat yang perlu dibantu.

Bentuk lain bisnis sosial adalah bisnis yang produk atau jasanya tidak berkaitan dengan permasalahan sosial, namun ada porsi keuntungan yang diperoleh (yang tidak sedikit) yang dialokasikan untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di tengah masyarakat.

Gerakan dan perkembangan bisnis sosial menjadi lebih semarak ketika Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank di Bangladesh yang lebih dikenal sebagi bank for the Poor, meraih hadiah Noble Perdamaian tahun 2006.

Muhammad Yunus berhasil membuktikan bahwa pemecahan permasalahan sosial bisa berbarengan dengan kegiatan usaha yang saling mendukung dan bahkan menjadi salah faktor kunci keberlangsungan (sustainability) untuk mendanai kegiatan sosial yang dijalankan. Tertarik membangun bisnis sosial? Ayo kita coba. n

Bisnis sosial bisa diartikan sebagai usaha yang memberi dampak positif langung ke masalah sosial.



TERBARU

×