Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: tri.adi
Bagi mereka yang ingin memulai usaha, permodalan sering sekali menjadi kendala utama yang kemudian menjadi alasan untuk tidak merealisasikan usaha. Memang bagi sebagian calon pengusaha, sering berpikir bahwa modal awal berupa dana harus selalu berawal dari kantong sendiri.
Idealnya memang ada modal sendiri yang mungkin berasal dari tabungan yang sengaja dikumpulkan untuk membuka usaha. Namun umumnya modal sendiri pun tidak mencukupi untuk memenuhi biaya pembukaan suatu usaha. Adakah cara lain untuk mendapatkan modal?
Saat ini, dimana ide, kreativitas dan pemanfaatan teknologi informasi (internet dan transaksi online) semakin berperan dalam suatu usaha, modal awal perusahaan bisa diperoleh juga dengan cara-cara yang tidak konvensional. Saat ini bahkan mungkin banyak orang memiliki dana dan ingin membuka usaha namun tidak ada ide usaha yang dianggap kreatif sesuai dengan perubahan pasar dan konsumen yang ada saat ini.
Di pihak lain, banyak ide usaha yang dilahirkan oleh orang-orang muda yang justru tidak memiliki modal dalam bentuk dana sama sekali. Itu sebabnya saat ini banyak sekali ajang-ajang atau kompetisi ide usaha yang menawarkan hadiah berupa modal usaha bagi pemenangnya. Adanya kompetisi semacam ini juga seringkali mempertemukan investor pemilik dana yang mau membiayai usaha-usaha baru (start-up) dengan para pemilik ide usaha yang dinilai memiliki prospek di masa depan.
Keterbukaan informasi melalui internet juga membuka akses informasi kepada sumber-sumber dana luar negeri baik yang berasal dari perusahaan, yayasan atau sejenis "angel investors" yang kini semakin banyak mencari potensi usaha yang ingin mereka bantu untuk bisa dilaksanakan dan dikembangkan. Mengenai "angel investors" akan dibahas dalam tulisan lain.
Jadi, kendala tidak adanya modal dana bukan lagi menjadi kendala utama yang bisa mengurungkan niat anda membuka usaha. Ada banyak jalan memulai suatu usaha, seperti banyaknya jalan menuju Roma.
