kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Modal dan pinjaman

oleh Eko P. pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 03 November 2015 / 15:08 WIB
Modal dan pinjaman

Reporter: Eko P. pratomo | Editor: tri.adi

Untuk memulai usaha memang sering diperlukan modal berupa dana segar untuk investasi awal pembelian aset atau modal kerja pembelian bahan baku dan biaya operasional usaha. Adanya kemitraan, memungkinkan seseorang tidak selalu harus memiliki modal uang untuk memulai usaha.

Ketika modal dalam bentuk dana segar yang dibutuhkan tidak bisa dipenuhi seluruhnya dari dana yang dimiliki sendiri, pemilik usaha memiliki alternatif pilihan: mengundang mitra baru yang akan menjadi sesama pemegang saham dengan berbagi kepemilikan (saham) atau mencari pendanaan berupa pinjaman.

Untuk usaha baru dan masih memiliki risiko yang cukup besar, opsi untuk memperoleh dana segar adalah dengan mengundang atau mencari mitra sebagai investor lebih diutamakan ketimbang mencari pendanaan dari berutang. Memang, adanya investor baru akan mengharuskan para pemilik berbagi keuntungan, namun sekaligus akan berbagi risiko.

Jika pemilik usaha dengan berbagai analisis merasa probabilitas bisnis untuk sukses lebih besar dari risikonya, mengambil opsi pendanaan dari berutang mungkin lebih baik. Sebab, keuntungan setelah membayar biaya bunga atas pinjaman akan menjadi miliknya, tanpa perlu berbagi dengan mitra usaha.

Pilihan untuk mencari mitra atau pinjaman tidak selalu harus dengan pertimbangan di atas. Persyaratan, seperti agunan serta umur usaha yang diminta pemberi pinjaman, kadang tidak bisa dipenuhi oleh pemilik usaha yang baru akan menjalankan usahanya. Sehingga, opsi ini sering sulit untuk dipilih.

Tapi, bagi usaha mikro dengan skala tertentu tersedia fasilitas pinjaman dari program pemerintah melalui bank. Misalnya, yang memberikan kemudahan bagi pengusaha mikro. Yang patut diingat, opsi pinjaman selain modal sendiri menimbulkan suatu komposisi sumber dana bagi usaha yang sering disebut rasio utang terhadap ekuitas. Rasio ini akan memberi gambaran besar kecilnya risiko finansial dari suatu usaha.

 



TERBARU

×