kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Aset lancar

oleh Eko P. pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Selasa, 08 Desember 2015 / 19:04 WIB
Aset lancar

Reporter: Eko P. pratomo | Editor: tri.adi

Dalam pengelolaan keuangan keluarga maupun usaha, keberadaan aset yang dikategorikan sebagai aset lancar yang tercatat dalam neraca keuangan keluarga maupun neraca keuangan usaha, memiliki peran yang penting. Namun bagi suatu usaha aset lancar jauh lebih penting karena aset lancar akan seperti darah dalam tubuh manusia yang harus ada dan mengalir tanpa henti.

Dalam pengelolaan keuangan keluarga, khususnya bagi keluarga dengan pendapatan atau gaji tetap, umumnya kebutuhan rutin bulanan ditutup dari pendapatan bulanan, sementara aset lancar digunakan sebagai cadangan dana darurat serta kebutuhan dalam jangka waktu satu tahun ke depan.

Aset Lancar sering didefinisikan sebagai aset yang bisa dikonversikan menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Dalam kegiatan usaha, aset lancar yang perlu menjadi perhatian bukan hanya aset tunai sebagai modal kerja, misalnya untuk pembayaran gaji, pembelian bahan baku dan biaya operasional lainnya saja, namun juga untuk persediaan bahan baku atau persediaan barang yang akan dijual serta piutang usaha.

Dalam dunia usaha pembelian produk dan jasa tidak selalu dalam bentuk tunai, namun bisa dalam bentuk kredit yang jika tidak dikelola dengan baik, piutang usaha yang tidak bisa dicairkan akan sangat mempengaruhi kegiatan operasional usaha.

Adanya kedisiplinan dalam penyusunan neraca keuangan usaha akan sangat membantu dalam melakukan monitoring kondisi dan posisi Aset Lancar, dan akan sangat membantu dalam melakukan keputusan dan tindakan baik dari sisi produksi, pemasaran, keuangan dan proses kegiatan usaha lainnya.

Nah, di sinilah terlihat bahwa penyusunan laporan keuangan akan sangat berperan penting, bukan hanya sebagai catatan historis semata, namun juga secara strategis dalam menentukan keputusan-keputusan usaha ke ke depan yang memang seharusnya didasari atas data keuangan yang akurat guna mengurangi risiko kegagalan dalam pengambilan keputusan.

 



TERBARU

×