kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / bigdata

Laporan melalui data warehouse

oleh Feris Thia - Founder of Lightora UMN Incubator


Senin, 15 Februari 2016 / 13:25 WIB
Laporan melalui data warehouse

Reporter: Feris Thia | Editor: mesti.sinaga

Salah satu resolusi yang banyak dimunculkan oleh para eksekutif perusahaan adalah perlunya segera direalisasikan data warehouse di perusahaan mereka bernaung. Apa itu data warehouse? Simak latar belakang masalahnya.

Johny adalah direktur utama pada satu perusahaan dan selalu dipusingkan dengan laporan yang diberikan oleh staf-stafnya. Laporan penjualan yang dihasilkan selalu cukup lama diterima, dari saat diminta sampai diterima laporan bisa memakan waktu setidaknya tiga jam bahkan sampai dua hari.

Selain itu, ketika laporan historis diminta kembali banyak data menjadi tidak konsisten. Misalkan, laporan penjualan ketika diminta 3 bulan lalu dan dicetak kembali banyak item dan angka yang berubah.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Pertama adalah file-file penjualan ini masih banyak tersebar dalam bentuk file spreadsheet seperti Excel atau berbagai file database lain seperti DBase, Firebird, dll.

Kedua, banyaknya proses manual yang harus dilakukan oleh staf yang memegang data tersebut sehingga bias dan inkonsistensi bisa saja terjadi.

Ketiga, karena tidak adanya manajemen master data dimana data yang berubah harus dicatatkan versi atau memiliki audit trail. Keempat, semakin besarnya ukuran data baik dari sisi master data maupun transaksi.

Data warehouse dan data mart

Untuk memecahkan problem di atas, maka perusahaan perlu memiliki database yang khusus digunakan hanya untuk menghasilkan laporan yang disebut dengan data warehouse dan data mart. Jadi antara database sistem entri seperti Excel, Microsoft Dynamics, Adempiere, SAP, Accurate, Zahir Accounting, dll – dengan kedua database ini terpisah.

Data warehouse adalah database yang menyimpan seluruh data yang ada di perusahaan. Semua laporan analisa harus diambil dari data warehouse ini. Data mart sendiri database yang diturunkan dari data warehouse yang hanya berisi data untuk satu atau beberapa unit bisnis tertentu.

Keuntungan data warehouse

Dengan data warehouse, para pemegang keputusan dapat mengakses data dengan kecepatan yang sangat tinggi. Karena data warehouse telah dan harus dibentuk dengan praktik manajemen data yang baik.

Data disimpan dengan struktur yang sudah sangat optimal sehingga dapat diambil dengan cepat. Jadi, Anda akan dapat melihat laporan untuk lima tahun ke belakang dan membandingkan nilai penjualan year on year kurang dari lima detik.

Selain itu, konsistensi laporan juga dapat terjaga. Sebagai contoh, item baju berlabel ‘Kaos Merah’ telah berubah nama menjadi ‘T-Shirt Merah’ pada bulan ini.

Apakah Anda masih dapat melihat item ‘Kaos Merah’ jika laporan dilihat pada periode tiga bulan lalu. Tentunya masih sangat bisa, begitu juga sebaliknya. Jika Anda ingin melihat total dari label ‘T-Shirt Merah’, nilai penjualan ‘Kaos-Merah’ tetap bisa ikut terhitung.

Untuk memulai data warehouse ini, mulailah belajar menggunakan produk Extract, Transformation and Load (ETL) seperti Microsoft SQL Server Integration Services (SSIS) ataupun produk free dan open source seperti Pentaho Data Integration.

Selain itu, tim TI Anda juga perlu melakukan riset dan benchmarking produk database seperti Microsoft SQL Server, PostgreSQL, atau HBase-untuk digunakan sebagai tujuan Data Warehouse.

Ada berbagai forum diskusi online yang bisa dikunjungi. Anda dapat mengunjungi beberapa ini dan ini untuk melihat daftar lebih lengkap.



TERBARU

×