Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: mesti.sinaga
Salah satu hal penting dalam kegiatan usaha adalah pengetahuan tentang biaya. Sayang, bagi sebagian pengusaha pemula, fokus yang diberikan dalam memulai usaha umumnya lebih pada proses produksi barang atau jasa yang ingin dijual. Dan, bagaimana produk atau jasa tersebut bisa dijual.
Memang tidak salah, karena memiliki produk atau jasa dan apakah produk atau jasa itu bisa terjual boleh jadi menjadi kunci pertama yang harus dibuka. Jika itu sudah nyata, barulah perhatian diarahkan kepada hal lain, seperti masalah keuangannya.
Memahami bagaimana menghitung biaya bukan sekadar tugas akuntan perusahaan. Pemilik maupun manajemen perlu memahami prinsip dan proses perhitungan biaya. Sebab, banyak keputusan-keputusan manajemen didasarkan dari hasil perhitungan biaya atas produk atau jasa yang dijual.
Jenis usaha suatu perusahaan, misalnya, perdagangan, manufaktur, atau konsultan, juga akan memiliki perbedaan dalam proses perhitungan biaya.
Dalam ilmu akuntansi, akuntansi biaya menjadi satu cabang ilmu yang didefinisikan (salah satunya) sebagai alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi dalam bentuk laporan biaya.
Bagi para pengusaha pemula khususnya untuk usaha mikro dan kecil, terkadang hanya berpatokan pada posisi kas di awal dan di akhir periode (bulanan).
Ini untuk mengetahui, apakah usaha yang dijalankannya menghasilkan keuntungan atau tidak, tanpa mengetahui berapa harga pokok penjualan dari produk atau jasa yang mereka jual. Padahal, komponen biaya yang terlibat dalam suatu produk tidaklah sesederhana yang diduga.
Pengetahuan tentang bagaimana menghitung biaya, seharusnya sudah dipahami dan bahkan sudah dilakukan dalam proses perencanaan sebelum produk atau jasa dibuat.
Soalnya, pengetahuan ini akan sangat berkaitan dengan strategi pemasaran atau bahkan strategi perusahaan secara keseluruhan
