kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Payback Period

oleh Eko P. Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Senin, 28 Maret 2016 / 13:45 WIB
Payback Period

Reporter: Eko P. Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Minggu lalu kita sudah membahas tentang break even point (BEP) yang berkaitan dengan analisa untuk menentukan jumlah unit produksi, harga jual dan target penjualan dalam suatu usaha agar tidak terjadi kerugian secara operasional. Nah, ada analisa BEP lainnya yang berkaitan dengan keputusan investasi.

Analisa BEP yang dimaksud adalah analisa payback period, yang sering didefinisikan sebagai jangka waktu yang dibutuhkan agar biaya investasi yang akan dikeluarkan dari suatu proyek baru yang sedang dianalisa bisa kembali. Semakin pendek jangka waktu payback period suatu investasi (dalam satuan tahun umumnya), semakin menarik untuk dijalankan.

Analisa payback period ini juga sering digunakan sebagai pembanding jika ada dua atau lebih proposal proyek investasi untuk menentukan mana yang akan dipilih. Secara formula matematika, payback period (PP) didefinisikan sebagai: PP = Biaya Investasi Proyek/Arus Kas Tahunan. Contoh, jika suatu proyek membutuhkan biaya investasi Rp 500 juta dan arus kas yang dihasilkan pertahun sebesar Rp 125 juta, maka payback period-nya adalah empat tahun.

Seorang pengusaha atau suatu perusahaan dapat memiliki kebijakan tentang kriteria berapa lama payback period maksimum dari suatu investasi, misal tiga tahun. Sehingga jika suatu usulan proyek investasi memiliki payback period di atas tiga tahun akan ditolak. Analisa ini cukup sederhana. Namun, analisa dalam mengambil keputusan investasi sebaiknya tidak hanya berdasarkan kriteria payback period, karena adanya beberapa kelemahan.

Beberapa kelemahan metode  payback period , antara lain, pertama, mengabaikan potensi keuntungan dan manfaat yang mungkin didapat setelah waktu payback period terjadi. Mungkin saja di awal proyek, misal selama tiga tahun pertama berjalan, arus kas yang terjadi relatif kecil atau bahkan negatif, namun menjadi besar secara signifikan setelah tiga tahun.

Kelemahan lain adalah diabaikannya nilai waktu dari uang (time value of money), yang jika hal ini diperhitungkan dapat mengubah hasil analisa dan keputusan yang akan diambil. Oleh karenanya ada beberapa metoda analisa lain yang dapat digunakan, diantaranya net present value dan juga internal rate of return dalam menganalisis suatu proyek investasi.



TERBARU

×