kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Perjalanan Ratu Bir Kanada Manjit Minhas

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar, bisnis, berbasis di California.


Rabu, 20 April 2016 / 14:32 WIB

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Manjit Minhas dilahirkan dan dibesarkan di Calgary, Provinsi Alberta, Kanada. Ia dikenal sebagai entrepreneur perempuan tangguh dan seorang kapitalis ventura (venture capitalist) atau investor modal ventura. Ia mendirikan Minhas Breweries & Distillery yang beromzet US$ 155 juta per tahun.

Minhas Breweries kini merupakan memanufaktur 160 tipe bir dan 90 tipe spirit, termasuk yang bermerek Boxer Lager, Lazy Mutt Ale, dan Huber Bock. Bir yang produksi oleh perusahaan ini telah dijual di 14 negara dan 40 negara bagian AS.

Pabrik bir dan spiritnya juga memanufaktur produk-produk private label untuk Costco, Trader Joe's, Tesco dan Walgreens. Volume industri bir Amerika Serikat (AS) mencapai US$ 120 miliar dan Kanada US$ 9 miliar.

Minhas juga dikenal sebagai salah satu personalitas televisi dalam acara "Dragons' Den" yang mirip dengan "Shark Tank" di AS. Namun ia sendiri berpendidikan sarjana perminyakan dari Universitas Regina (lulus tahun 2005). Di usia yang baru 35 tahun, Minhas dikenal sangat piawai dalam berbisnis bir beralkohol di dunia.

Ihwal Minhas menekuni bisnis sudah terbentuk dari keluarganya. Tahun 1993, orangtuanya membuka toko kelontong, termasuk minuman bir. Ia ikut menjaga toko dan mulai mengenal berbagai ceruk bisnis bir. Minhas remaja telah mampu mendeteksi peluang bir papan atas dengan harga ekonomis.

Pada usia 19 tahun, Minhas dan saudara laki-lakinya Ravinder Minhas memulai bisnis impor berbagai minuman beralkohol untuk toko keluarganya. Saat itu mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dari bank mengingat ketiadaan aset dan usia sangat muda.

Ia memulai bisnisnya dengan menggunakan tabungan dan hasil penjualan mobil. Di tahun 2006, the Mountain Crest Brewing Company mengakuisisi pabrik bir terbesar kedua di AS bernama Joseph Huber Brewing Company, termasuk hak atas merek Huber, Rhinelanderdan, dan Blumers.

Monroe Brewery kemudian diganti namanya menjadi Minhas Craft Brewery yang kelak menjadi pabrik bir terbesar ke-10 di AS. Pabrik bir kedua bernama Minhas Micro Brewery dibuka di Calgary, Alberta bulan Juni 2012 yang memproduksi Lazy Mutt Gluten-Free Lager dan Thumper American IPA (India Pale Ale). Sekitar 70% produksinya adalah bir, sisanya spirit.

Yang menarik, annual growth perusahaan ini mencapai 30% dalam beberapa tahun terakhir. Padahal cukup banyak konsumen yang kini berpantang minum alkohol untuk alasan kesehatan.

Growth yang cukup tinggi ini berhubung dengan semakin tingginya daya beli masyarakat Asia dan inovasi produk coklat beralkohol seperti Chocolate Bunny Stout dan Uptown Girl. Sementara untuk Craft Beer sendiri hanya mencapai 10%.

Untuk pasar warga negara India dan para etnis keturunan India di perantauan, Minhas juga memproduksi wiski asal wilayah Punjabi.

Sementara untuk anggur Argentina dan Chili, ia outsource ke perusahaan anggur pasar menengah untuk dipasarkan ke toko-toko kelontong individu. Mengingat branding dalam dunia industri anggur sangat penting, melebihi pricing, strategi ini ternyata kurang berhasil.

Manjit Minhas dikenal dengan kemampuannya dalam mengetatkan pengeluaran, sehingga harga produk secara wholesale juga berhasil mereka tekan. Produk-produknya dikenal sebagai low cost and high value, bahkan untuk produk vodka premium. Sehingga inilah yang menjadi daya jual yang sangat menarik konsumen.

Ada beberapa hal yang menarik dari kasus Manjit Minhas dan Minhas Breweries ini. Pertama, Minhas dan keluarganya adalah imigran asal Punjabi, India yang berani berbisnis bir tanpa pengalaman samasekali dalam hal produksi minuman beralkohol. Ternyata, gaya hidup hemat dan peka akan kesempatan seorang imigran merupakan motor efektif dalam kepiawaian berbisnis.

Kedua, Minhas memiliki kejelian dalam mengenali peluang dalam bisnis minuman yang tidak terlalu banyak pemainnya di Kanada. Kanada sendiri merupakan posisi bagus untuk penetrasi pasar ke AS, karena lokasi distribusi yang bertetangga, sehingga bisa menekan biaya.

Ketiga, kejelian dalam membidik dan penetrasi pasar luar negeri, terutama Asia. Dengan pengenalan akan "lidah Asia," produksi minuman mereka bisa disesuaikan dengan selera khas masyarakat Asia.

Minhas juga memiliki jaringan yang baik dengan India sebagai salah satu pasar terbesar di dunia merupakan kelebihan tersendiri. Chief Executive Officer (CEO) Pepsi dan Frito-Lay Indra Nooyi adalah seorang perempuan beretnis India, sehingga kehadirannya membawa angin segar bagi penetrasi pasar India dan Asia.

Akhir kata, banyak yang bisa kita pelajari dari kejelian Manjit Minhas dalam berbisnis. Tingkatkan daya jual dengan harga dan inovasi produk. Gunakan kultur sebagai salah satu jembatan inovasi dan penetrasi pasar. Niscaya sukses di tangan.



TERBARU

×