kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Membangun merek Chanel

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar, bisnis, berbasis di California.


Selasa, 26 Juli 2016 / 17:28 WIB

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Gabrielle "Coco" Chanel dikenal dengan garis-garis fashion yang klasik dan elegan. Gaya fashion-nya semi maskulin namun tetap feminin, ada kesan androgini dan berani dalam nuansa simpel. Ia dikenal radikal sebagai seorang perempuan dan fashion designer di masanya.

Kini Coco Chanel fashion house dipimpin Head Designer and Creative Director Karl Lagerfeld, dan mempunyai 300 toko di seluruh dunia. Mereka menjual berbagai produk dengan omzet lebih dari US$ 3 miliar per tahun.

Setelah lebih dari 40 tahun kematiannya di tahun 1971, Coco Chanel masih melegenda dan tidak henti-hentinya menginspirasi dunia fashion dan bisnis.

Coco Chanel adalah satu-satunya fashion designer yang termasuk dalam daftar 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa versi majalah Time. Daftar prestisius bagi individu dan merek.

Potongan struktur pola (pattern structure) dari desain pakaian Chanel sangat bagus, sehingga menjadi panutan di dunia. Selain itu, desain-desainnya juga timeless alias tidak lekang oleh zaman tanpa perlu ketinggalan musim. Lininya sepuluh tahun lalu pun masih relevan dipakai hari ini. Sangat jarang karya seorang desainer seperti ini.

"My life didnt please me, so I created my life," kata Coco Chanel. Ini merupakan prinsip hidup yang mewarnai desain-desain dan merek yang berhasil dia bangun.

Ia dilahirkan miskin dan hidup dalam asrama. Karenanya ia menyambi jadi pemain drama, dan menjahit pakaian sendiri. Ia percaya akan pentingnya kebebasan berkarya dan bergaya.

Chanel tidak menyukai korset pengecil pinggang yang saat itu sedang in. Alasan perempuan independen kelahiran 1883 ini, seorang perempuan tidak perlu mengenakan pakaian untuk menyenangkan pria, tapi untuk kesenangannya sendiri. Selain itu, tanpa korset, jauh lebih sehat bagi tubuh.

Pengaruh gaya Chanel kini dapat dilihat dari berbagai desain pakaian, perhiasan, tas, dan parfum. Chanel No.5 merupakan parfum favorit yang masih diproduksi hingga hari ini dan menjadi legenda ketika Marilyn Monroe berkata, "Saya tidak pakai apa-apa di tempat tidur, hanya Chanel No.5."

Coco Chanel menciptakan tren fashion little black dress di tahun 1926 seperti yang dikenakan oleh Audrey Hepburn dalam film Breakfast at Tiffanys. Chanel juga sangat berperan dalam tren fashion perempuan 1920an dengan rambut bergelombang ala bob dan little flat-chested dress.

Warna-warna maskulin, gelap dan penggunaan bahan kain jas pria dalam gaun-gaun Chanel merupakan cerminan filosofinya. Terkadang digabung kalung mutiara, bros bunga, dan aksesori kontras lainnya. Ini bertolak belakang dengan gaya ala aristokrat yang ramai saat itu.

Empat filosofi hidup dan desain dari Chanel yang perlu dicatat. Fashion fades, only style remains the same. Fashion datang dan pergi, hanya gaya yang permanen. A girl should be two things: classy and fabulous. Seorang perempuan perlu punya dua hal: berkelas dan anggun.

Lalu, simplicity is the keynote of all true elegance. Garis sederhana merupakan elemen terpenting untuk tampil anggun. Dress shabbily and they remember the dress; dress impeccably and they remember the woman. Berpakaian buruk, Anda diingat pakaiannya. Berpakaian baik, diri Anda yang diingat.

Yang menakjubkan, Chanel dibesarkan di rumah yatim piatu karena ibunya meninggal sementara sang ayah meninggalkannya. Di sana, ia belajar menjahit pakaian sendiri. Panggilan "Coco" adalah nama pentas.

Chanel belum pernah menikah, tapi memiliki kekasih aristokrat Inggris Arthus Capel. Capel memberinya modal untuk membuka toko topi di tahun 1913 yang kemudian berkembang dan menjual jaket, sweater, blus pelaut, kardigan dan lainnya.

Chanel memulai bisnis dengan modal pas-pasan namun penuh cinta akan gaya dan kebebasan. Setelah PD II, di tahun 1954, Chanel yang berusia 70 tahun membuka kembali tokonya yang tutup selama 15 tahun.

Selama masa vakum, 3000 pegawainya kehilangan pekerjaan. Era itu diwarnai dengan "New Look"-nya Christian Dior yang saat itu sejajar dengan Cristbal Balenciaga, Robert Piguet, dan Jacques Fath.

Terlepas dari keterlibatan politiknya dengan Nazi Jerman, Chanel berhasil melakukan penetrasi kembali ke dunia fashion internasional dengan gemilang. Sejak 1983, Karl Lagerfelf bergabung sebagai creative director hingga hari ini.

Bagaimana bisa merek Coco Chanel bertahan selama 103 tahun?

Pertama, merek ini konsisten dengan kualitas produk dan gaya. Kedua, suksesi yang berhasil dengan keterlibatan Lagerfeld yang sesuai dengan "jiwa" merek. Ketiga, membangun kecintaan merek dengan melibatkan berbagai media serta diwakili oleh ikon generasi terkini, misalnya dengan melibatkan ikon seri televisi realitas dari keluarga Kardashian, yaitu Kendall Jenner sebagai seorang supermodel dunia.



TERBARU

×