kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / siasatbisnis

Kontrarian Peter Thiel pendiri Paypal

oleh Jennie M. Xue - Kolumnis internasional serial entrepreneur dan pengajar, bisnis, berbasis di California.


Selasa, 23 Agustus 2016 / 18:22 WIB

Reporter: Jennie M. Xue | Editor: hendrika.yunaprita

Salah satu pendiri payment gateway PayPal adalah Peter Thiel. Thiel merupakan partner Elon Musk orang yang dikenal sebagai "Renaissance Man" serba bisa multijenius.

Selain sukses di PayPal, Thiel adalah salah satu intelektual publik di bidang bisnis, investor dan mentor startup-startup potensial di Silicon Valley.

Kehebatan Peter Thiel yang paling menonjol adalah pola pikir kontrarian-nya atau contrarian mindset, yaitu berpikir di luar dari dan berlawanan dengan arus utama atau mainstream. Ini dituangkan dengan manis dalam buku best-seller-nya berjudul His book Zero to One: Notes on Startups, Or How to Build the Future.

Beberapa poin penting pemikiran-pemikiran kontrariannya. All happy companies are different; they are doing something unique. All unhappy companies are alike because they failed to escape the essential sameness of competition.

Setiap bisnis yang berhasil pasti berbeda, karena masing-masing menjalankan hal-hal unik nan spesifik. Sedangkan setiap bisnis yang gagal biasanya tidak berhasil mengelak dari berbagai unformitas kompetisi. Keberhasilan dan kegagalan bisnis berhubungan dengan keunikan dan tingkat kompetisi bisnis tersebut.

Intinya, apabila kita terlalu fokus ke kompetisi dan apa yang dikerjakan para kompetitor, seringkali kita tidak memperhatikan kelebihan unik kita, yang sama sekali tidak dimiliki kompetitor.

Apapun bidang yang kita tekuni, kita perlu mengenal kompetitor namun janganlah terdikte oleh mereka. Fokuslah kepada apa yang sungguh-sungguh khas bisnis Anda.

Kompetitor hanyalah pemotivasi bahwa bidang yang digeluti mempunyai pasar dan pemain. Mereka bukan pendorong agar menjadi tertatih-tatih dalam mengikuti apa yang sedang tren belaka.

Berinovasilah dalam berbagai hal yang sangat mempengaruhi bisnis, misalnya dalam berbagai aspek produksi, desain, manajemen, pemasaran, maupun distribusi. Contoh, Microsoft dan Apple sama-sama menjual hardware dan software, namun keduanya memiliki keunikan tersendiri. Kompetisi tetap terjadi, misalnya dengan memperebutkan marketshare, namun keduanya punya kelebihan yang sangat digemari oleh pasar masing-masing.

Thiel menjelaskan, bahwa yang terpenting dalam dunia bisnis adalah mengkultivasi bisnis yang unik dan spesifik, sehingga monopoli terjadi secara organik. Berkompetisi terus-menerus sangat melelahkan, walaupun terkadang diperlukan.

Pebisnis disruptor mengenali bagaimana monopoli organik bisa tercipta dengan mengandalkan keunikan yang mudah dikerjakan oleh Anda, namun sulit diimitasi oleh kompetitor.

Yang menarik, dalam dunia bisnis, biasanya mereka yang memegang monopoli punya kecenderungan untuk menampik kesan tersebut. Ada hukum anti-trust and anti-monopoli yang mengatur bagaimana monopoli bisnis perlu dibatasi karena mengganggu perekonomian makro. Selain itu, pemonopoli tidak ingin memperbanyak kompetitor yang akan mengganggu market share mereka.

Sebaliknya, bisnis-bisnis yang perlu berkompetisi secara masif, malah mengaku bahwa mereka mempunyai monopoli, agar pasar dan investor semakin tertarik kepada mereka. Terkadang, unique value proposition (UVP) yang ditawarkan terkesan dibuat-buat, seperti 'pelatih yoga pertama di Asia' dan 'satu-satunya restoran Amerika Selatan di California'. UVP ini tidak bisa berdiri sendiri, karena kompetitor bisa dengan mudah mensubstitusinya.

UVP yang sungguh-sungguh unik mempunyai kualitas penting: sulit disubstitusi oleh kompetitor. Sebelum mesin pencari Google merajalela, Yahoo! memposisikan diri sebagai search engine, kini sebagai direktori, portal berita, dan provider e-commerce. Ada banyak mobil balap, namun Lamborghini dan Ferrari tetap menduduki tangga teratas mengingat kualitasnya yang sangat sulit ditandingi, sehingga kompetitor pun lebih baik bersaing di pangsa pasar dan spek beda.

Inovasi tetap menjadi kunci pencapaian monopoli organik dan memenangkan kompetisi. Ada dua jenis perkembangan inovasi yang sedang berlangsung: globalisasi (mengkopi dan memodifikasi apa yang baik dari kompetitor) dan teknologi (penciptaan dan perbaikan teknologi yang ada).

Di beberapa dekade terakhir, komputer dan komputerisasi sebagai perkembangan teknologi terakhir. Padahal, ini bukan puncak tertinggi peradaban manusia.

Peluang-peluang bisnis dalam teknologi energi, transportasi, biomedis, dan lain-lainnya yang futuristik masih banyak yang belum dieksplor. Jadi, nosi bahwa 'dunia itu rata', sehingga apapun ide terbaru pasti sudah ada yang kerjakan di belahan dunia lain, tidaklah pasti sahih. Ada benefit of the doubt karena tidak ada dua individu identik, sehingga tidak ada dua ide identik.

Kemiripan ide janganlah dijadikan alasan untuk tidak mencoba. Permutasi antara ide, pemahaman, dan eksekusi bisa mencapai infinitas. Sajikan dengan unik, niscaya ada jalan.



TERBARU

×