Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Mungkin kalimat ini seringkali didengar dari para praktisi dan penasihat investasi. Dan banyak yang sudah paham, dalam konteks investasi, tujuan nasihat ini agar investasi Anda tidak ditaruh dalam satu tempat, untuk menghindari kerugian total. Hal ini merupakan implementasi prinsip diversifikasi berinvestasi.
Diversifikasi atau penyebaran atau penganekaragaman merupakan bagian pengelolaan risiko dalam berinvestasi. Sebagai contoh, jika seluruh dana Anda ditempatkan dalam saham di satu perusahaan, jika terjadi kebangkrutan pada perusahaan tersebut, Anda akan mengalami kerugian yang sangat besar atau bahkan bisa kehilangan keseluruhan aset investasi Anda.
Sebetulnya, penyebaran investasi, tidak hanya perlu diterapkan pada investasi di saham dan tidak selalu hanya bertujuan mengurangi risiko kerugian. Penyebaran investasi juga perlu dilakukan untuk keseluruhan aset investasi Anda pada beragam jenis instrumen yang tersedia di pasar, dengan tujuan mengoptimalkan imbal hasil.
Jika menaruh seluruh aset investasi hanya dalam deposito di berbagai bank, Anda sudah melakukan penyebaran pada penempatan bank-bank berbeda. Namun, Anda belum melakukan penyebaran di aset lain. Dari sisi risiko, kemungkinan kerugian atau kehilangan aset relatif kecil. Tapi potensi imbal hasil jangka panjang, mungkin kurang optimal, karena tidak ada jenis instrumen lain yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih baik, walau disertai peningkatan risiko.
Lalu dengan diversifikasi, risiko malah menjadi naik, apakah masih sesuai prinsip mengurangi risiko? Ini perlu menjadi pertimbangan investor. Kembali kepada prinsip lain berinvestasi, bahwa investasi adalah cara mencapai tujuan. Jika hanya berorientasi pada meminimalkan risiko, belum tentu tujuan investasi utamanya tercapai.
Maka, "jangan taruh semua telur dalam satu keranjang" jangan diartikan semata-mata hanya meminimalkan risiko, tapi juga untuk mencari keranjang-keranjang investasi lain yang lebih menarik dari sisi imbal hasil. Ini sepanjang kita paham risiko, sanggup mengelola dan harus sanggup menerima risiko bila terjadi. Orientasi pada imbal hasil dengan risiko terukur akan meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi Anda. No pain, no gain.
