kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Pahami Toleransi Risiko

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Rabu, 23 November 2016 / 18:07 WIB
Pahami Toleransi Risiko

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Kita sudah membahas pentingnya diversifikasi (penyebaran investasi), bukan hanya untuk mengurangi risiko investasi, namun juga mengoptimalkan imbal hasil investasi. Penyebaran investasi juga meliputi pemanfaatan instrumen investasi yang tersedia di pasar.

Jika diversifikasi ditujukan untuk mengoptimalkan (meningkatkan) imbal hasil, maka di saat yang sama perlu adanya peningkatan toleransi menerima risiko dari sisi investor secara pribadi. Karena, peningkatan imbal hasil hampir selalu dibarengi peningkatan risiko investasi. Ini mengapa, biasanya ada prosedur bagi penyedia produk investasi untuk melakukan penilaian terhadap calon investornya. Tujuannya, untuk mengetahui profil risiko seorang investor sebelum membeli produk.

Sebagai contoh, jika selama ini belum berinvestasi reksadana dan ingin mulai investasi reksadana karena mengetahui reksadana memiliki potensi imbal hasil lebih menarik daripada deposito, maka sebelum berinvestasi Anda harus memahami risiko setiap jenis reksadana. Kemudian, Anda harus mempertimbangkan, apakah Anda memiliki toleransi untuk menerima risiko yang mungkin timbul tersebut.

Untuk mengetahui tingkat toleransi atau penerimaan risiko investasi, umumnya penyedia produk investasi meminta Anda mengisi kuesioner profil risiko dengan menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari pertanyaan seputar faktor yang bisa membentuk atau memengaruhi rendah tingginya "kemampuan" seorang calon investor untuk dapat menerima risiko investasi.

Faktor yang bisa memengaruhi seseorang dalam menerima risiko antara lain umur, tujuan investasi, kondisi keuangan saat ini, jangka waktu investasi, batasan besarnya kerugian yang sanggup diterima. Lalu, imbal hasil yang ingin dicapai, pengetahuan dan pengalaman tentang instrumen investasi.

Dari jawaban atas pertanyaan di kuesioner itu, calon investor bisa dibedakan menjadi tiga kategori, yakni investor konservatif (toleransi risiko rendah), investor moderat (toleransi risiko menengah), dan investor agresifsaya lebih suka menyebut "progresif"(toleransi risiko tinggi). Memahami profil risiko pribadi adalah langkah awal yang penting dalam berinvestasi untuk menentukan instrumen apa yang cocok untuk Anda, karena tak setiap instrumen cocok bagi semua orang.



TERBARU

×