kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Investor Moderat

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP ParibasInvestment Partners


Rabu, 23 November 2016 / 18:32 WIB
Investor Moderat

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Dari sisi tingkat penerimaan terhadap risiko, di atas kategori investor konservatif yang kita bahas minggu lalu, ada investor moderat. Berbeda dengan investor konservatif yang tak menyukai risiko, investor moderat sering disebut risk neutral investor, dalam artian tidak menolak dan masih bisa menerima risiko dalam batasan tertentu.

Investor moderat umumnya sadar dan bersedia menerima risiko. Selain memahami perlunya menerima risiko sebagai konsekuensi mendapat imbal hasil lebih tinggi, juga karena menyadari perlunya memiliki orientasi (jangka waktu) berinvestasi yang lebih panjang.

Kesediaan menerima risiko dan orientasi jangka panjang ini berkaitan dengan tujuan investasi. Investor moderat memiliki tujuan yang tak hanya untuk kebutuhan perlindungan modal/kapital yang sudah ada, serta memperoleh pendapatan berkala (seperti bunga deposito atau kupon bunga obligasi) saja. Namun, ada bagian alokasi tertentu yang diinvestasikan untuk pertumbuhan nilai investasi.

Walau mungkin sebagian besar alokasi investasi masih lebih dominan di instrumen investasi berpendapatan tetap seperti deposito dan obligasi. Investor moderat mungkin mengalokasikan 10%40% dari total portofolio investasinya pada instrumen yang berpotensi meningkatkan nilai investasi dengan imbal hasil tinggi semacam saham.

Kategori investor moderat biasanya yang memiliki gabungan tujuan investasi jangka pendek 13 tahun dan jangka menengah 310 tahun. Untuk jangka pendek, alokasi investasinya bisa memilih deposito, obligasi atau sukuk yang jatuh tempo 13 tahun atau reksadana pasar uang dan reksadana terproteksi.

Untuk tujuan jangka menengahnya, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, atau saham bisa menjadi pilihan. Tapi harus diingat, dengan berjalannya waktu, tujuan investasi akan semakin dekat dan jangka waktu investasi akan terus berkurang. Investor harus waspada untuk mengurangi alokasi investasi pada instrumen yang berisiko (seperti saham atau mengandung saham), dengan berpindah ke instrumen yang lebih aman.



TERBARU

×