kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Investasi jangka panjang

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Selasa, 25 April 2017 / 16:53 WIB
Investasi jangka panjang

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Mungkin sudah sering dan sudah banyak yang mengatakan bahwa investasi saham adalah investasi jangka panjang. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah investor saham adalah juga "pemilik" perusahaan.

Jadi, walau hanya memegang saham dengan kepemilikan yang sangat kecil sekalipun, investor saham bisa berperilaku seolah pemilik dan pendiri perusahaan, yang mau bersabar menanti perusahaannya tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang.

Motivasi investor saham di bursa saham, belum tentu sama dengan pemilik sekaligus pendiri perusahaan. Mungkin menarik jika dilakukan survei kepada seluruh atau mayoritas investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), apakah kebanyakan mereka menjadi investor untuk tujuan pertumbuhan modal dari peningkatan harga saham dalam jangka panjang? Atau justru mayoritas menghendaki keuntungan melalui transaksi jual-beli suatu saham dalam jangka pendek (sering dikenal dengan trading saham)?

Salah satu hasil kajian tentang data historis bursa (indeks) saham menyebutkan, untuk periode tahunan, indeks naik di 60% hari perdagangan dan turun di 40% sisanya. Di perioda tiga tahunan indeks naik di 70% hari transaksi dan sisanya turun.

Di lima tahunan, indeks naik di 80% hari transaksi dan turun di 20% sisanya. Di periode 10 tahunan, indeks naik 94% dan turun 6%. Bagaimana di periode harian? Kajian lain menyebut, potensi indeks naik dan turun hampir berimbang, 50%:50%.

Data-data di atas juga menunjukkan, bahwa risiko kerugian akan semakin kecil secara konsisten bila investor memanjangkan periode investasi.

Mungkin kajian di atas memberikan tambahan alasan, mengapa Anda perlu mempertimbangkan investasi saham sebagai investasi jangka panjang, selain dari potensi imbal hasil yang menarik. Tapi Anda tetap harus menyadari risiko ketidak-pastian, bahwa data historis belum tentu akan berulang.

Tujuan investasi apa yang cocok untuk berinvestasi jangka panjang di atas 10 tahun? Salah satunya adalah mempersiapkan dana pensiun sejak muda.

Investasi saham (atau reksadana saham) menjadi salah satu alternatif jalan mencapai persiapan pensiun yang mungkin bisa dipertimbangkan bagi investor yang paham potensi dan risiko berinvestasi di saham.



TERBARU

×