kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
KOLOM / financialwisdom

Resolusi Berinvestasi

oleh Eko Pratomo - Senior Advisor PT BNP Paribas Investment Partners


Kamis, 08 Maret 2018 / 21:55 WIB
Resolusi Berinvestasi

Reporter: Eko Pratomo | Editor: hendrika.yunaprita

Pada pengujung tahun lalu, tepatnya pada Sabtu, 30 Desember 2017, halaman muka harian Kontan menyajikan peringkat imbal hasil investasi sepanjang tahun 2017. Rata-rata imbal hasil berbagai instrumen investasi tahun lalu cukup lumayan. Saham (IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan) dan obligasi pemerintah masing-masing mencatatkan rata-rata kinerja dengan nilai lebih dari dua digit.

Kinerja instrumen saham dan obligasi pemerintah berturut-turut selama tahun lalu adalah 19,99% dan 16,86%. Pertanyannya kemudian adalah, apakah kita termasuk yang beruntung memiliki investasi di instrumen-instrumen di atas?

Mumpung masih di awal tahun baru 2018, masih belum terlambat tentunya untuk mengevaluasi apakah kita sudah memiliki aset-aset investasi yang produktif dalam neraca keuangan kita. Aset investasi produktif yang dimaksud adalah aset yang memiliki potensi memberikan pendapatan atau potensi pertumbuhan nilai investasi. Jangan-jangan kita malah memiliki aset-aset yang bukan hanya tidak memberikan tambahan pendapatan dan tidak bertumbuh, bahkan menimbulkan biaya tambahan.

Mengevaluasi aset-aset investasi yang kita miliki menjadi penting karena keberadaan aset bagi kebanyakan masyarakat bukanlah untuk ditumpuk dan sekadar menjadi lebih kaya, namun untuk digunakan membiayai kebutuhan-kebutuhan masa depan. Nah, untuk itulah sebetulnya kebutuhan berinvestasi menjadi sangat penting.

Menunda konsumsi dan menyisihkan sebagian penghasilan yang diterima, baik penghasilan bulanan maupun bonus, untuk diinvestasikan, harus menjadi prioritas dan kebiasaan bagi setiap keluarga. Pemanfaatan dan pemilihan instrumen investasi, seperti deposito, obligasi, ORI, SUKRI, saham, emas, properti dan instrumen lainnya, sejatinya perlu didahului dengan pertanyaan untuk kebutuhan apa investasi dilakukan.

Masih banyak masyarakat yang berinvestasi hanya karena ada "duit nganggur" tanpa mengaitkan dengan satu tujuan spesifik untuk membiayai kebutuhan masa depan, seperti pemenuhan dana pendidikan anak dan untuk persiapan dana pensiun. Oleh karenanya, mumpung belum terlambat, masukkan dalam resolusi kita di tahun ini untuk mulai berinvestasi dengan tujuan yang jelas. Selamat tahun baru 2018.



TERBARU

×