Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah sempat tekoreksi 38% akibat gejolak yang ditimbulkan oleh pandemi corona. Pada perdagangan kemarin (16/4), IHSG ditutup melemah 3,14% ke level 4.480,81.
Kondisi ini tentu saja merupakan peluang bagi Anda untuk berinvestasi saham. Apalagi, sejumlah emiten masih royal membagikan dividen.
Dividen menjadi daya tarik bagi investor di pasar saham, di samping keuntungan dari kenaikan harga saham di pasar (capital gain). Terlebih bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang, bukan trader harian, dividen menjadi sangat berarti.
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham (investor) berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Perlu diingat, jika mindset seorang investor adalah membeli perusahaan, investor tidak fokus pada pergerakan harga saham.
Seorang investor akan fokus pada bisnis model, manajemen perusahaan, profitabilitas yang berpengaruh pada dividen yang dibagi dan valuasi. Sehingga, kenaikan harga saham hanyalah bonus.
Dalam jadwal pembagian dividen, suatu perusahaan pasti mencantumkan keterangan tanggal cum date, ex date, recording date dan payment date.
Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen selama saham tersebut tidak dijual hingga ex date. Cum date dan ex date yang digunakan adalah tanggal cum date di pasar reguler.
Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama di mana investor yang ingin membeli saham tertentu tidak berhak lagi mendapatkan dividen. Biasanya tanggal ex date dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum date.
Jadi jika Anda membeli pada tanggal cum date dan menjualnya saat ex date, Anda tetap akan mendapatkan dividen. Namun, jika Anda membeli saham ketika atau sebelum tanggal cum date dan menjualnya saat cum date, Anda tidak akan menerima dividen.
Recording date adalah tanggal pencatatan investor saham yang telah membeli saham tersebut dan berhak mendapatkan dividen. Sedangkan payment date adalah tanggal seorang investor akan menerima dividen tersebut.
Emiten pembagi dividen
Sejumlah emiten seperti BBCA, SIDO, PTRO, DMAS dan MFMI masih royal membagikan dividen bagi investornya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Keterangan | BBCA | SIDO | PTRO | MFMI | DMAS |
Harga Kamis (16/4) Sesi I (dalam rupiah) | 26.350 | 1.150 | 1.390 | 815 | 188 |
Dividen per saham | Rp 455 | Rp 27 | US$ 0,00694 | Rp 132 | Rp 42 |
Cum date | 20 April | 17 April | 21 April | 17 April | 23 April |
Ex date | 21 April | 20 April | 22 April | 20 April | 24 April |
Recording date | 22 April | 21 April | 23 April | 21 April | 27 April |
Payment date | 11 Mei | 5 Mei | 15 Mei | 13 Mei | 12 Mei |
Dividend yield | 0,61% | 1,94% | 6,84% | 12,88% | 7,88% |
Dari kelima saham di atas, terlihat bahwa yield dividen terbesar ada pada saham MFMI, DMAS, PTRO, SIDO dan BBCA. Namun mempertimbangkan bisnis model, manajemen perusahaan, profabilitas yang berpengaruh pada dividen yang dibagikan, serta valuasi, kami menilai saham BBCA lebih menarik.
Investor yang tertarik memiliki saham BBCA bisa cicil beli sebanyak 10% modal investasi di harga 25.000. Saham SIDO juga cukup menarik, namun pergerakan harga saham SIDO tidak selincah saham BBCA.
Ingin tahu lebih dalam tentang saham apa saja untuk investasi di tengah penurunan IHSG saat ini? Temukan solusinya hanya di aplikasi EMTrade!
Salam profit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News