Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini BPS merilis ekonomi Indonesia kuartal II turun 5,32%. Ini terendah sejak kuartal I-1998 yang turun 6,13%.
Angka tersebut lebih rendah dibanding konsensus pelaku pasar, yang memprediksi ekonomi turun 4%. Secara kuartalan, ekonomi Indonesia turun 4,19%.
Sedang secara semesteran, ekonomi Indonesia sebesar turun 1,26%. Pelemahan ekonomi ini terjadi karena pembatasan skala besar, yang menyebabkan aktivitas ekonomi Indonesia tidak berjalan.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam periode tertentu terlihat dari produk domestik bruto (PDB). PDB bisa dilihat menurut lapangan usaha dan pengeluaran.
Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha terdiri dari 17 komponen. Sedangkan PDB menurut pengeluaran terdiri dari 6 komponen pembentuk.
Sumber: BPS dan diolah
Secara keseluruhan, komponen pembentuk PDB mengalami penurunan pada kuartal II dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan ini diakibatkan oleh terhentinya aktivitas ekonomi selama PSBB diterapkan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.
Dari lapangan usaha, sektor informasi dan komunikasi (infokom) mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, dengan pertumbuhan 10,88%. Pertumbuhan ini diakibatkan oleh peningkatan belanaja iklan televisi dan media digital, serta peningkatan lalulintas penggunaan internet.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor transportasi dan perdagangan. Hal ini diakibatkan oleh penghentian angkutan penumpang, baik melalui udara, darat dan laut.
Untuk PDB menurut pengeluaran, semua komponen mengalami penurunan. Konsumsi rummah tangga sebagai penyumbang angka PDB tertinggi, dengan kontribusi 57,85%, mengalami penurunan 5,51%.
Pertumbuhan negatif konsumsi rumah tangga diakibatkan oleh melemahnya konsumsi transportasi dan restoran juga hotel, yang mengalami penurunan 15,33% dan 16,53%.
IHSG Menguat
IHSG pada perdagangan hari ini (5/8) ditutup di 5.127, menguat tipis 1,03%. Ada sembilan sektor yang mampu bertahan di zona hijau yaitu sektor tambang (2,98%), infrastruktur (2,25%), perdagangan konsumsi (1,85%), aneka industri (1,39%), industri dasar (0,82%), perdagangan (0,77%), keuangan (0,18%) dan properti (0,16%).
Walaupun rilis data ekonomi Indonesia turun, nampaknya pasar sudah mengantisipasi hal tersebut. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah diprediksi akan minus.
Pasar saat ini lebih fokus ke program penanganan ekonomi pemerintah dan vaksin. Selain itu beberapa indikator menunjukkan kebangkitan, seberti transportasi yang sudah dibuka dan PMI yang terus mengalami peningkatan.
Sumber: BPS
PDB Indonesia turun 5,32% pada kuartal II-2020. Walaupun begitu, IHSG bergerak mixed dan ditutup menguat.
Untuk trading dan investasi lebih baik tetap jangan agresif dan perhatikan money management. Untuk trading maksimal lima saham dengan porsi 5% dari modal trading.
Untuk investasi, bagi yang sudah koleksi daham sejak Maret, modal maksimal yang digunakan 40% dari total modal investasi. Bagi yang baru, gunakan 10%-20% dari modal investasi untuk cicil beli.
Ingin tahu di mana saja peluang dan saham-saham potensial saat ini? Temukan jawabannya di aplikasi EMTrade!
Salam profit.
Disclaimer:
Setiap pembahasan saham dalam artikel ini bersifat sebagai referensi / bahan pertimbangan, dan bukan merupakan perintah beli / jual. Setiap keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News