Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) termasuk salah satu emiten favorit investor di bursa saham. Seiring pulihnya pasar saham, harga saham bank swasta ini juga kembali terbang.
Meski begitu, BBCA masih menarik untuk investasi jangka panjang. Bank milik grup Djarum ini merupakan perusahaan berkapitaliasi pasar terbesar di pasar saham dalam negeri.
Selain itu, BBCA termasuk bank paling prudent dengan tingkat NPL rendah, NIM stabil dan CAR stabil.
BBCA juga terlihat mampu mempertahankan kinerja tahun ini di tengah pandemi. Padahal kinerja perbankan secara keseluruhan tertekan karena pandemi.
Pendapatan bunga BBCA per September 2020 mencapai Rp 37,4 triliun, naik 9,0% secara YoY. Margin laba bersih BCA di periode tersebut mencapai 5,8%, turun dari 6,2% setahun sebelumnya. Tapi margin ini masih di atas standar BI, yaitu 5%.
Tingkat kredit macet (NPL) BBCA di September 2020 sebesar 1,9%, naik dari 1,6% dari setahun sebelumnya. Toh, realisasi ini masih terendah dibanding peers.
Tingkat kecukupan modal (CAR) BBCA di periode yang sama sebesar 24,7%. Angka ini naik dari realisasi tahun lalu sebesar 23,8%.
Tahun depan, kinerja BBCA berpotensi membaik seiring pulihnya ekonomi pasca pandemi. Ini dengan asumsi perkembangan vaksin Covid-19 sudah semakin efektif.
Secara teknikal, BBCA berada dalam tren naik jangka panjang. Harga saham ini cenderung lebih mudah naik daripada turun, karena fundamental perusahaan yang prudent dan disukai oleh investor jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
