kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
KOLOM /

Menakar peluang saham ENZO


Senin, 14 September 2020 / 18:30 WIB
Menakar peluang saham ENZO
ILUSTRASI. Ellen May, Pengamat Pasar Modal dan pendiri Ellen May Institute. Foto: DOK PRIBADI


Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru setengah bulan September ini berjalan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah kehadiran beberapa saham baru, yaitu KMDS, BBSI, SCNP, SOHO, PURI, ROCK, HOMI dan ENZO. Tampaknya pandemi tidak menyurutkan minat perusahaan untuk di BEI.

Per Senin (14/9), sudah ada 45 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI selama tahun ini. Ditambah satu perusahaan lagi menyusul Selasa (15/9). 

PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk mencatatkan saham pada Senin (14/9). Emiten berkode ENZO ini merupakan perusahaan sektor consumer goods yang bergerak di bidang pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan dan makanan laut beku). 

ENZO melepas 392 juta saham ke masyarakat, atau sebesar 18,13%, dengan harga Rp 105 per saham. Dengan IPO ini, ENZO meraup dana segar Rp 41,16 miliar. Dana akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, biaya gaji dan bahan pembantu produksi. 

Penjualan bersih ENZO pada kuartal I-2020 sebesar Rp 107 miliar, meningkat 32,34% dibandingkan dengan kuartal I-2019. Peningkatan penjualan ini didorong oleh kenaikan penjualan ekspor sebesar 30% menjadi Rp 106 miliar pada kuartal I-2020. 

Selain itu juga ada peningkatan penjualan lokal 100% setelah di kuartal I-2019 tidak ada penjualan lokal. Penjualan ekspor sendiri memiliki kontribusi besar terhadap total penjualan ENZO, dengan rata-rata menyumbang 92,8%.

Dari sisi laba, pada kuartal I-2020, ENZO meraih peningkatan yang terbilang fantastis, sebesar 200%, menjadi Rp 2,94 miliar. Peningkatan ini karena meningkatnya marjin laba ENZO sebesar 2,74% pada kuartal I-2020 dari 1,20% pada kuartal I-2019. 

Utang ENZO pada kuartal I-2020 sebesar Rp 143 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 140 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan kredit modal kerja. 

Utang dibandingkan dengan ekuitas (DER) sebesar 0,63 kali. Rasio ini masih berada di bawah 1 atau masih bisa dikatakan baik. 

Untuk investasi, fundamental ENZO masih belum menarik, karena kinerja ENZO dalam jangka pendek yang masih tertekan oleh pandemi. Dampak ini akan cukup besar terhadap kinerja ENZO, karena proporsi ekspor yang besar.

Jalur distribusi ekspor ENZO akan bergantung pada kondisi negara tujuan ekspor. Tujuan ekspor utama ENZO adalah Amerika Serikat, di mana pintu impor AS masih sangat terbatas, sehingga akan mempengaruhi kinerja ENZO.

Dari sisi trading, saham yang baru IPO memang masih belum bisa di-trading-kan. Pada perdagangan hari pertama, ENZO langsung auto reject atas, atau meningkat 34,29% di pembukaan perdagangan. 

Alhasil, investor tidak bisa langsung membeli ENZO di pasar reguler. Selain itu, grafik pergerakan saham juga belum terbentuk, sehingga maish belum ada acuan untuk menganalisa teknikal.

Selain itu, faktor volatilitas dan likuiditas pada perusahaan IPO menjadi pertimbangan kami tidak membeli saham IPO. Risiko trading saham IPO adalah volatilitas, yaitu harga saham langsung auto reject atas (ARA) pada pembukaan perdagangan hari pertama kemudian akan auto reject bawah (ARB) pada beberapa hari berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×