kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
KOLOM /

Mengenal analisis fundamental dan rasio likuiditas


Selasa, 07 Juli 2020 / 07:00 WIB
Mengenal analisis fundamental dan rasio likuiditas


Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, pasar saham Indonesia sudah mengalami penurunan yang tajam. Paling parah, IHSG turun  61,6% pada bulan Maret 2020 dari awal tahun ini. 

Hal ini membuat saham-saham berfundamental bagus menjadi terdiskon. Ini memberikan peluang bagi investor untuk berinvestasi dengan harga yang murah. 

Untuk menilai suatu saham memiliki fundamental yang baik, investor bisa menggunakan analisis fundamental.

Top down analysis

Top down analysis adalah salah satu pendekatan untuk menganalisa fundamental perusahaan. Urutan top down analysis biasanya digambarkan dengan piramida terbalik.

Urutannya adalah makroekonomi, sektor, bisnis model, manajemen perusahaan dan terakhir adalah angka-angka.

Makroekonomi membahas mengenai kondisi ekonomi dengan skala global atau nasional. Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam analisis makroekonomi.

Poin tersebut yaitu kebijakan fiskal dan moneter, PDB, inflasi, suku bunga, data pengangguran, neraca dagang negara dan yield obligasi negara. Selain itu juga kondisi non ekonomi yang mempengaruhi dunia, seperti pandemi Covid-19 atau perang.

Setelah melihat makro, investor bisa memilah sektor mana saja yang terdampak dari kondisi makro tersebut. Sebagai contoh, misalnya saat terjadi pandemi seperti saat ini, kita bisa mengurutkan sektor yang paling terdampak hingga sektor yang tidak terdampak. 

Setelah melakukan analisis sektoral, investor bisa memilih saham mana yang memiliki potensi dikoleksi. 

Tapi sebelumnya, investor harus mengenal dulu model bisnisnya. Secara sederhana model bisnis bisa diartikan bagaimana cara perusahaan tersebut dalam memperoleh pendapatan. 

Biasanya tiap sektor memiliki ciri khas model bisnisnya sendiri. Seperti sektor konstruksi yang mendapatkan pendapatan dari kontrak, berbeda dengan ritel yang mendapatkan pendapatan dari penjualan barang. 

Setelah itu investor perlu melihat bagaimana manajemen mengelola perusahaan tersebut. Misal melihat bagaimana perusahaan melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan, atau track record perusahaan ketika menghadapi krisis. 

Inovasi menjadi salah satu komponen penting dalam menilai suatu perusahaan untuk melihat kemampuan adaptasi perusahaan di setiap kondisi.

Dalam top down analysis, numbers adalah langkah melihat laporan keuangan dan rasio-rasio. Laporan keuangan terdiri dari neraca (aset, liabilitas, ekuitas), laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan penjelasan. 

Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio arus kas, rasio dividen, rasio solvabilitas, rasio aktifitas dan rasio valuasi. 

Rasio likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio, seperti current ratio, quick ratio dan cash ratio.

Rumus current ratio: Aset Lancar/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan ICBP kuartal I-2020. 

Current Ratio ICBP: Rp 19.751.045/Rp 7.332.801= 2,7 kali

Rumus quick ratio: (Kas setara kas + Investasi jangka Pendek + Piutang)/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan ICBP kuartal I-2020.

Quick Ratio ICBP: (Rp 8.904.198 + Rp 1.184.641 + Rp 5.768.111)/Rp 7.332.801 = 2,16 kali.

 

Rumus cash ratio: Kas setara kas/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan ICBP kuartal I-2020.

Cash ratio ICBP: Rp 8.904.198 / Rp 7.332.801 = 1,21 kali

Kesimpulan

Dengan memahami langkah top down analysis, investor bisa memilih saham dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting lainnya yang mempengaruhi eksistensi suatu perusahaan. 

Selain itu rasio likuiditas menjadi tolak ukur kekuatan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya, terutama dalam kondisi krisis seperti ini.  

Masih ada rasio-rasio lainnya yang menjadi indikator fundamental perusahaan. Rasio-rasio tersebut akan dibahas di artikel berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×