Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat tertekan akibat sentimen Covid-19 kini mulai menghijau. Tak ketinggalan, sejumlah saham emiten properti pun mulai rebound.
Penguatan saham-saham properti ini sejalan dengan kinerja IHSG yang sempat menguat 2,47% ke level 4.871,2 di sesi dua hari ini. Sementara indeks sektor properti tercatat naik 1,11%.
Penguatan ini terjadi karena pelaku pasar mulai merespons positif akan berlakunya new normal. Selain itu, penguatan IHSG didorong harapan pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, ekonomi AS masih dibayangi kecemasan akan aksi demonstrasi yang makin meluas serta meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Dari data ekonomi, Institute for Supply Management menunjukkan kontraksi di aktivitas pabrik melambat.
Dari dalam negeri, inflasi Mei 2020 tercatat sebesar 0,07%, lebih rendah dari inflasi April yang sebesar 0,08%. Pola inflasi selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini sangat tidak biasa dan berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pandemi Covid-19.
Selanjutnya, data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia periode Mei sebesar 28,6, naik dibandingkan April yang sebesar 27,5. Ini menandakan kontraksi industri manufaktur Tanah Air mulai menipis, meskipun masih di bawah angka 50.
Saham PWON
Dari penguatan beberapa saham sektor properti hari ini, kami mereferensikan saham PWON dengan strategi buy on weakness pada rentang harga 376-380 sebanyak maksimal 5% dari modal swing trading.
Jual jika harga turun dari 356 untuk pembatasan risiko, sedangkan untuk perkiraan profit taking di angka 440-450.
Pada tahun lalu, PWON mencatatkan kenaikan pendapatan 1,69% dari Rp 7,08 triliun. Pendapatan naik didorong oleh kenaikan pendapatan berulang (recurring income) yang tumbuh 6% sedangkan pendapatan development cenderung flat.
Sedangkan realisasi marketing sales pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. Ini sesuai dengan proyeksi PWON.
Dari sisi penjualan aset, PWON memprediksi akan mengalami tekanan di tahun ini. Meski belum pasti jumlahnya, yang jelas emiten ini akan menurunkan target pendapatan pra penjualan (marketing sales) tahun ini, dari yang awalnya ditargetkan Rp 1,7 triliun.
Perusahaan properti ini akan terus memonitor perkembangan Covid-19 dan terus melakukan evaluasi, untuk selanjutnya mengambil kebijakan seperti mengendalikan arus kas dan biaya beban administrasi yang tidak perlu.
Adapun soal anggaran belanja modal, PWON tetap menyediakan dana Rp 900 miliar untuk konstruksi proyek yang saat ini tetap berjalan normal.
Saham PWON berada pada PER 6,8 kali dan PBV 1 kali. Sedangkan untuk EPS growth diprediksi 0,3% untuk tahun 2020 dengan yield dividen 1,7%.
Ingin tahu lebih dalam tentang saham apa saja untuk investasi di tengah penurunan IHSG saat ini? Temukan solusinya di aplikasi EMTrade!
Salam profit.
Disclaimer:
Setiap pembahasan saham dalam artikel ini bersifat sebagai referensi / bahan pertimbangan, dan bukan merupakan perintah beli / jual. Setiap keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News